Bisnis.com, Jakarta – Apple, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, menawarkan Rp 15 miliar kepada siapa saja yang bisa meretas PCC Apple Intelligence, sistem kecerdasan buatan milik perusahaan.

Komputasi awan pribadi atau PCC adalah sistem komputasi awan yang dirancang khusus oleh Apple untuk menjalankan proses AI secara pribadi dan aman.

PCC memastikan data pribadi pengguna yang dikirim ke cloud tidak dapat diakses oleh siapa pun selain pengguna, termasuk Apple. Ini berarti privasi pengguna tetap terjaga bahkan saat menggunakan fungsi AI tingkat lanjut.

Pendanaan tersebut bertujuan untuk menemukan kelemahan pada sistem PCC Apple Intelligence, dengan harapan perusahaan dapat menciptakan sistem yang lebih kuat. 

Apple menawarkan pembayaran mulai dari US$50.000 hingga US$1.000.000 untuk kerentanan yang ditemukan dalam beberapa kategori berbeda. Besarnya nilai tergantung pada unit yang berhasil diretas. 

“Apple juga akan mengevaluasi setiap masalah keamanan untuk mengetahui potensi imbalan yang berdampak signifikan pada PCC,” tulis Apple, seperti dikutip The Verge, Jumat (25/10/2024).

Apple diketahui merilis banyak fitur AI (berlabel Apple Intelligence) yang berjalan di seluruh perangkat tanpa meninggalkan Mac, iPhone, atau perangkat keras Apple lainnya.

Namun, untuk permintaan yang lebih sulit, perusahaan mengirimkannya ke server PCC yang dibangun dengan silikon Apple dan sistem operasi baru.

Selama bertahun-tahun, Apple telah mengiklankan betapa mereka peduli terhadap privasi pengguna, sehingga server cloud yang dirancang dengan buruk untuk AI dapat merusak citra tersebut. 

Untuk mencegah hal tersebut, Apple merancang PCC dengan jaminan keamanan dan privasi. Peneliti keamanan dapat memverifikasi jaminan tersebut secara independen.

Apple membayar para peneliti, mereka yang dapat menguraikan rincian teknis PCC. Apple juga menawarkan lingkungan penelitian virtual yang memungkinkan Anda menjalankan analisis keamanan PCC di Mac dan memeriksa kode sumber di GitHub “untuk beberapa komponen utama PCC yang membantu menegakkan persyaratan keamanan dan privasi.” 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel