Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi Temu berusaha menghancurkan Amazon di pasar Amerika Serikat (AS). Perusahaan mengundang penjual Amazon untuk bermigrasi ke situs tersebut di Tiongkok

Temu merupakan situs e-commerce yang menawarkan produk dengan harga murah dan diskon besar.

Aplikasi ini sekilas mirip dengan Shopee atau TikTok Store. Namun berbeda, Temu terhubung langsung dengan 80 pabrik di China yang bisa langsung mendistribusikan produknya ke pelanggan di seluruh dunia.

Pymnt melaporkan bahwa Amazon telah membuat toko baru yang memamerkan berbagai produk terjangkau yang tersedia di Temu. Di sisi lain, Temu yang sebelumnya bergantung pada produk impor dari China, mulai membangun kapasitas pelayaran dalam negeri serta produsen dan pemasok di Amerika Serikat untuk bergabung dengan Temu. Idenya adalah agar Temu bisa menyimpan barang-barang tersebut di dalam negeri.

Pendiri konsultan ritel Berri Jordan Berke memperkirakan strategi ini akan menggerakkan banyak merek ke Temu.

“Penjual akan memanfaatkan peluang pertukaran tersebut,” kata Jordan, dikutip Selasa (8/10/2024).

Di sisi lain, Similaweb menyebutkan pada awal tahun 2024, Temu menjadi situs belanja terpopuler kedua di dunia setelah Amazon yang merupakan salah satu situs terpopuler di Amerika Serikat. 

Emarketer, sebuah firma riset pasar, memperkirakan pangsa pasar Meetup di Amerika Serikat akan meningkat tiga kali lipat dari 0,7% pada tahun 2023 menjadi 2,3% pada tahun 2025.

Ini masih merupakan bagian kecil dari hampir 40% pangsa pasar eCommerce Amazon. 

Di sisi lain, WSJ berpendapat bahwa integrasi adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Amazon dalam beberapa tahun ke depan, mengingat persaingannya dengan Walmart, eBay, dan Target yang memaksanya menurunkan harga dan meningkatkan layanan dan pengiriman.

Pesaing Temu, Amazon dan Walmart dilaporkan mengembangkan kemampuan lokal mereka dengan teknologi seperti kecerdasan buatan (GenAI) untuk meningkatkan pengeluaran dan loyalitas pelanggan.

Sementara di Indonesia, Kementerian Badan Usaha dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menyebutkan aplikasi e-commerce asal Tiongkok, Temu, sudah masuk ke Indonesia.

Staf Khusus Menteri Perekonomian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Fiki Satari mengatakan, pihaknya akan segera bertemu dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), dan Kementerian Perdagangan. Kementerian Investasi. .

Minggu ini akan ada pertemuan lagi, karena Temu hari ini [aplikasinya] sudah ada di App Store dan Play Store, kata Fiki dalam rapat redaksi di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Senin (7/10/2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA