Bisnis.com, Jakarta – Perusahaan asuransi umum syariah PT Assuransi Jasindo Syariah menyatakan meski angka kecelakaan kendaraan di Indonesia tinggi, namun rasio klaim asuransi kendaraan kurang dari 40 persen.

Berdasarkan data Sistem Manajemen Keselamatan Jalan Terpadu (IRSMS) Korps Lalu Lintas Polri, jumlah kecelakaan mencapai 79.220 kasus pada 5 Agustus 2024. April 2024 merupakan angka kecelakaan tertinggi yakni 11.924 kejadian. 

Jasindo Syaria Wahudi, Sekretaris Perusahaan PT Asuransi, mengatakan ada tren peningkatan klaim dari sisi asuransi kendaraan bermotor. Meski demikian, perseroan tetap dapat menjaga rasio klaim yang sehat. Pihaknya tidak merinci berapa jumlah klaim yang dibayarkan perusahaan untuk asuransi kendaraan bermotor, serta kenaikannya. 

“Sampai Oktober 2024, alhamdulillah rasio klaim AJS masih di bawah 40%,” kata Wahyudi kepada Bisnis, Kamis (14/11/2024). 

Wahudi meyakinkan, perusahaan asuransi menyikapi peningkatan jumlah dan jumlah klaim secara cerdas. Sepanjang pertumbuhannya dapat diimbangi dengan strategi mitigasi risiko dan pengelolaan dana yang efektif. 

Ia juga mengatakan, diversifikasi portofolio investasi dan peningkatan efisiensi operasional telah membantu Jasindo Syariah untuk tetap mampu memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis (peserta) tanpa terganggu oleh fluktuasi harga klaim.

Menurutnya, Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) merupakan salah satu produk terbaik perseroan. Bidang usaha ini memberikan manfaat santunan (kompensasi) kepada peserta apabila kendaraan bermotor yang dipertanggungkan mengalami kecelakaan, baik berupa kerugian (damage) maupun kerusakan (damage) akibat tabrakan atau risiko lain di luar kendaraan. . Kebijakannya, sementara berdasarkan prinsip syariah.

Perusahaan juga mendukung skema yang menerapkan asuransi kendaraan wajib, yaitu Tanggung Jawab Pihak Ketiga (TPL). Peluang ini diharapkan dapat dimanfaatkan. 

“Kami juga mendapat dukungan penuh dari AASI [Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia] yang mendorong asuransi syariah untuk memajukan kebijakan ini dan bersaing secara sehat,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel