Bisnis.com, Jakarta – Anggaran Belanja Ibu Kota Negara (IKN) kepulauan tersebut mengalami perubahan setiap bulannya. Terakhir, hingga Juli 2024, Kementerian Keuangan melaporkan angka maksimal pengembangan IKN sebesar Rp42,5 triliun. 

Jika dicermati, besaran pembatasan tersebut berbeda dengan rencana pembatasan sebelumnya sebesar Rp 40,6 triliun pada tahun 2024. Artinya ada kenaikan sebesar Rp 1,9 triliun. 

Menteri Keuangan Shri Mulyani Indrawati mengaitkan kenaikan anggaran tersebut dengan tambahan belanja infrastruktur. 

“Kami juga mengamankan beberapa penambahan penggunaan seperti akuisisi bandara VVIP, tol IKN, jalan jembatan IKN yang kemarin sudah dilaksanakan sebagian dan sebagian lagi masih dalam proses penyelesaian,” ujarnya dalam rapat APBN kami, Selasa (13/8/2021). 13 ). 8/2024). 

Selain itu, terdapat 22 fasilitas pengelolaan air berupa waduk. Rencananya jumlah tampungan air akan ditambah menjadi 30 bahkan 60 guna mengendalikan banjir dan kebakaran hutan. 

Namun Bendahara Negara tidak merinci sumber atau alokasi anggaran tambahan IKN tersebut. 

Berdasarkan pemaparan kinerja bulanan APBN, Bisnis mencatat alokasi anggaran IKN sebesar Rp 40,6 triliun pada Januari 2024. 

Kemudian pada Februari 2024, pagu anggaran IKN turun menjadi Rp39,3 triliun. Dalam jumpa pers pelaksanaan APBN Maret lalu, Sri Mulyani menyebut jumlah IKN maksimal Rp 39,6 triliun. 

Berlanjut pada bulan April, posisi anggaran kembali meningkat menjadi Rp39,8 triliun dan kembali ke posisi sebelumnya pada bulan Mei yaitu Rp40,6 triliun. 

Sementara pada Juni lalu, Sri Mulyani belum memberikan update atau update anggaran IKN. 

Sementara itu, realisasi anggarannya tercatat rendah. Hingga Juli 2024, anggaran yang sudah dicairkan baru 26,4 persen atau Rp 11,2 triliun. Menurut dia, penyerahan anggaran baru akan dilakukan pada semester II/2024. 

“Biasanya pada kuartal ketiga dan kuartal terakhir pencarian menyerap dengan cepat,” jelas Sri Mulyani.

Jika melihat anggaran IKN dari APBN sebesar Rp466 triliun atau 20% dari total anggaran Rp90,4 triliun, berarti APBN hanya tersisa Rp15,4 triliun untuk mendanai IKN. 

Penurunan anggaran IKN 2024 Februari: Rp39,3 triliun Maret: Rp39,6 triliun April: Rp39,8 triliun Mei: Rp40,6 triliun Juni – Juli: Rp42,5 triliun

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA