Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi akan tetap di atas 5% pada kuartal II-2024. Pemilu 2024; Ramadhan dan Idul Fitri

Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, mengatakan pada dasarnya laju pertumbuhan ekonomi berasal dari beberapa sumber.

Pada kuartal pertama tahun 2024; Pemilu 2024 dan keluarnya Tunjangan Hari Raya (THR) Belanja Pemerintah memang menjadi momen peningkatan pertumbuhan ekonomi.

“Pada triwulan II tahun 2024, sebagian belanja masyarakat terkait Ramadhan dan Idul Fitri masih terdampak. Selanjutnya kita akan melihat pertumbuhan di sektor manufaktur dan kita juga akan melihat peluangnya”, kata Febrio dalam pertemuan tersebut. CCJ Senayan, Jakarta Senin (05/06/2024).

Febrio melihat sektor ekonomi dan investasi dengan pengelolaan pemilu 2024 yang aman dan stabil dan yakin perekonomian dunia akan pulih.

Optimisme perekonomian akan terus tumbuh di atas 5% juga tercermin pada indeks industri Indonesia yang diukur dari ekspansi pengeluaran (Purchasing Managers’ Index/PMI) yang terus mencatatkan level ekspansif pada April 2024.

Meski mengalami ekspansi, menurut S&P Global penyesuaian musiman, indeks PMI Indonesia turun menjadi 52,9 pada April 2024 dari 54,2.

Selanjutnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus menunjukkan hasil positif di atas indeks 100.

“Bagaimana momentum ini bisa kita pertahankan, bagaimana kita bisa maju dengan DTP PPN sektor perumahan yang dampaknya sangat positif di tahun 2023 dan akan kita lanjutkan sekarang,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Pemerintah meluncurkan Kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (DTP) perumahan yang didukung Pemerintah sebagai upaya untuk menggairahkan sektor konstruksi.

Hasilnya, perekonomian sektor konstruksi tumbuh sebesar 7,59% (year-on-year) pada triwulan I tahun 2024, dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 10,23%.

Di sisi lain, pemerintah juga akan mendorong sektor-sektor baru, khususnya sektor energi hijau, seperti mobil listrik atau EV.

“Masyarakat sudah mulai menggunakan insentif yang tersedia; Kami akan pantau pelaksanaannya,” ujarnya.

Sementara itu, perayaan Pilkada di penghujung tahun diyakini akan memberikan dorongan terhadap peningkatan konsumsi masyarakat, khususnya masyarakat di daerah.

Pada saat yang sama, Badan Pusat Statistik (BPS) sore ini melaporkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,1% (year-on-year) pada kuartal pertama tahun 2024, terutama didukung oleh permintaan domestik yang kuat dan dukungan APBN melalui belanja daerah. dan bantuan sosial.

Di sisi pengeluaran, konsumsi keluarga dan keluarga yang melayani organisasi nirlaba (LNPRT) tumbuh masing-masing sebesar 4,9% dan 24,3% (year-on-year).

Tetap kuatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga terutama disebabkan oleh terkendalinya inflasi; Peningkatan aktivitas bisnis selama Ramadhan; Karena kenaikan gaji ASN dan iuran THR.

Lebih lanjut, pemerintah berencana mengakhiri tahun ini dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen (secara tahunan) pada akhir tahun depan.

Simak Google News dan berita serta artikel lainnya di WA Channel.