Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) menyatakan Bank Indonesia (BI) fokus pada tabungan dan kebutuhan masyarakat dalam strategi penempatan investasinya di saat suku bunga acuan sedang turun.

Himawan Purnama, Country Product Manager Allianz Life Indonesia, menjelaskan, untuk produk asuransi unit link (PAYDI) atau unit link, keputusan berinvestasi dilakukan oleh nasabah berdasarkan profil risiko masing-masing. “Namun dari sisi pengelolaan dana, tim investasi kami siap menghadapi kondisi berbeda,” kata Himawan saat ditemui di acara peluncuran Allianz Flexi Medical Plan di Jakarta, Kamis (19/09/2024).

Himawan menegaskan, Allianz Life Indonesia berinvestasi pada instrumen yang aman, khususnya obligasi pemerintah. “Kami umumnya memiliki porsi obligasi pemerintah yang besar, sehingga investasi kami aman,” tambahnya.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan Allianz Life Indonesia sampai dengan tahun 2024. Pada Agustus, total investasi perseroan mencapai 30,2 triliun. Setelmen terbesar dari jumlah tersebut adalah surat berharga Rp 12,72 triliun. Selain itu, perseroan juga menginvestasikan Rp6,66 triliun pada Obligasi Negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah Indonesia, serta obligasi korporasi Rp5,77 triliun dan deposito tetap Rp4,27 triliun.

Allianz Life Indonesia juga berinvestasi sebesar 196 miliar IDR ke SBN, dana investasi yang dikeluarkan bank Indonesia – 463 miliar. Rp dan investasi langsung – 103 miliar.

Allianz Life Indonesia berkomitmen untuk menjamin keamanan investasi dan memenuhi kebutuhan perlindungan masyarakat dalam menghadapi berbagai dinamika perekonomian.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA