Bisnis.com, Jakarta – Emiten Maskapai PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) menentang usulan Kementerian Perhubungan untuk memberikan subsidi bahan bakar penerbangan dan subsidi lainnya untuk menurunkan harga tiket pesawat. 

Kepala Urusan dan Kebijakan AirAsia Indonesia Eddie Krismedi Soimavilaga mengatakan, pihaknya mendukung rencana pembentukan gugus tugas dengan harapan dapat menurunkan struktur biaya penerbangan di Indonesia. 

“Komponen biaya ini banyak berada di kementerian berbeda, antara lain Kementerian ESDM untuk bahan bakar, Kementerian Keuangan untuk pajak dan bea, serta Kementerian Perdagangan dan Perindustrian untuk suku cadang,” kata Eddy kepada Bisnis, Kamis (8/8/2024). . . 

Selain itu, Eddy mengatakan pihaknya mendukung usulan subsidi bahan bakar penerbangan karena bahan bakar merupakan bagian yang cukup besar dalam struktur biaya penerbangan dengan kisaran 35% hingga 40%.

Pembelian avtur untuk penerbangan dari dan ke Indonesia hanya dapat dilakukan melalui Pertamina. Harga yang dikutip adalah harga yang dipublikasikan. 

“Kami membayar sesuai pembelian [bukan kontrak]. Pada Agustus 2024, harga avtur per liter di Sengkareng Rp 14.157,” kata Eddy. 

Seperti diketahui, hasil kajian Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kmenhub) membenarkan usulan Komisi Pengawas Persaingan Niaga (KPPU) bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara agar a multi- Penyediaan sistem bahan bakar penerbangan diperlukan untuk mengatasi tingginya harga tiket pesawat. 

Kepala BKT Robbie Kurniawan mengatakan keberadaan beberapa pemasok avatar dapat mencegah praktik monopoli yang diperkirakan akan menyebabkan harga avatar yang kompetitif. 

Terkait hal tersebut, Kementerian Perhubungan telah menulis surat kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi [Luhut Binsar Pandjaitan] yang berisi saran dan gagasan mengenai avtur multivendor,” kata Robi dalam keterangan resmi. 08/03/2024).

Selain multisupplier, kajian BKT juga mengusulkan penghapusan konstanta dalam rumus penghitungan harga avtur.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel