Bisnis.com, Jakarta – Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono memuji keberhasilan reformasi pertanahan Indonesia pada Konferensi Pertanahan 2024 yang diselenggarakan oleh Bank Dunia dunia di Amerika Serikat.

“Alhamdulillah, saya menjelaskan keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan land reform di hadapan delegasi dari berbagai dunia pada Konferensi Bank Dunia”.

Dalam video yang diposting di akun Instagram resminya @agusyudhoyono, AHY, sapaan akrabnya, menunjukkan Kementerian ATR/BPN di bawah kepemimpinannya berhasil mempercepat pendaftaran dan pemetaan wilayah 112 juta jiwa tersebut.

“Hasilnya luar biasa karena tahun 2017 baru ditanam 46 juta lot,” ujarnya.

Setidaknya 112 juta dari total 126 juta destinasi di seluruh Indonesia sudah terdaftar, kata AHY. Ia menambahkan, ini berarti peningkatan sekitar 250% dalam tujuh tahun terakhir.

Dengan capaian tersebut, AHY optimis target penerbitan sertifikat tanah di seluruh Indonesia akan tercapai pada tahun 2025. Untuk mencapai hal tersebut, kata dia, pemerintah perlu mengubah pola pikir masyarakat agar lebih memahami manfaat memiliki tanah. Sertifikasi dan risiko yang terkait dengan kurangnya sertifikasi melalui kampanye informasi yang efektif.

Menyikapi keterbatasan sumber daya pemerintah, AHY mendorong pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan insentif, misalnya dengan menghilangkan pajak pendaftaran awal. Ia mengatakan, hal ini menunjukkan efektivitas dalam mendorong masyarakat untuk mendaftarkan tanah.

“Singkatnya, kunci keberhasilan memasuki dunia ini adalah pendekatan lintas sektoral yang memungkinkan terjadinya integrasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan,” ujarnya.

AHY mengatakan, ke depannya keberhasilan ini akan terus dijadikan sebagai pembelajaran yang baik bagi semua pihak untuk terus mencapai tujuan pendaftaran tanah dan pemetaan.

Namun tujuan akhirnya bukan sekedar statistik, tapi menjamin keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia, tutupnya.

Sekadar informasi, upaya pemberantasan mafia tanah menjadi salah satu program prioritas AHY setelah resmi ditetapkan oleh Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

AHY menyatakan, meski baru sekitar delapan bulan menjabat Menteri ATR/BPN, ia mengaku yakin akan menjalankan tugasnya dengan baik.

“Kami tahu ini tidak akan lama, sekitar delapan bulan, tapi saya selalu yakin bahwa kapan pun kami bisa melakukan yang terbaik untuk masyarakat dan Negara”. 2024).

Menurutnya, ada tiga pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dalam 8 bulan terakhir, termasuk banyak untuk mendorong sertifikasi elektronik.

AHY mengatakan program tersebut bisa menjadi solusi atas sejumlah permasalahan, termasuk tumpang tindih antara Mafia Tanah dan Game.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel