Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi dompet digital (e-wallet) Dana mengaku melakukan transaksi mencurigakan di platformnya, termasuk perjudian online, untuk melindungi penggunanya.

Total nilai transaksi perjudian online di Denmark mencapai Rp 5,37 triliun menurut Pusat Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK).  

Manajer Komunikasi DANA Indonesia Sharon Isabella mengatakan, dalam proses pemrosesan transaksi mencurigakan, DANA mengacu pada pedoman regulasi. 

“Saat ini, arahannya adalah menghilangkan proses berenang untuk orang-orang yang mencurigakan dari ekosistem kami, yang telah kami lakukan,” kata Sharon kepada Bisnis, Jumat (10/11/2024). 

Offboarding adalah proses mengakhiri hubungan antara platform dan ekosistem yang dicurigai. Meski Dana telah mengambil langkah tersebut, namun jumlah transaksi judi online di Dana tetap menjadi yang terbesar dibandingkan platform lain seperti OVO, Gopay, LinkAja, dan ShopeePay. Total transaksi di bidang Pajak mencapai 5,42 juta transaksi. 

Sharon menambahkan, keseriusan DANA dalam pemberantasan perjudian online juga diwujudkan melalui penggunaan teknologi canggih untuk memerangi transaksi ilegal yang menyalahgunakan ekosistem digital, termasuk sistem pelaporan kepada pihak berwenang dan penguatan Fraud Detection System (FDS).

Sharon mengatakan, tingginya angka yang dilaporkan PPATK merupakan cerminan komitmen perusahaan sebagai salah satu platform e-wallet terbesar di Indonesia. 

“Kami memastikan bahwa kami mematuhi seluruh peraturan terkait selama proses pelaporan, termasuk Perlindungan Data Pribadi (PDP),” kata Sharon. 

Upaya lain yang dilakukan Dana, lanjut Sharon, adalah peluncuran berbagai fitur seperti Smart Friction yang mendeteksi transaksi mencurigakan sebelum terjadi, Scam Checker untuk memverifikasi nomor mencurigakan yang bekerja sama dengan Kominfo, serta fitur edukasi Online Alert dan Fraud. Online untuk meningkatkan kesadaran pengguna akan bahaya perjudian online. 

Dana juga bekerja sama dengan regulator dan pemerintah, termasuk Bank Indonesia, PPATK, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk bersama-sama memberantas perjudian online. 

“Upaya ini membuahkan hasil positif yaitu jumlah pelanggaran semakin berkurang dari bulan ke bulan. “Kami yakin kemitraan ini akan terus berlanjut dan memperkuat pengamanan dalam jangka panjang hingga perjudian online dapat diatasi sepenuhnya,” kata Sharon. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA