Bisnis.com, Jakarta – Sektor asuransi dan dana pensiun menyambut baik obligasi pemerintah (SUN) tenor 40 tahun. Alat investasi ini disebut-sebut bisa menjadi pilihan alat investasi jangka panjang.

“Obligasi pemerintah jangka panjang umumnya memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan surat utang jangka pendek. Termasuk obligasi FR0105 yang imbal hasilnya sekitar 6,93%,” kata CEO BNI Life Neni Azriani kepada Bisnis, Kamis (8). /29/2024).

Neni menjelaskan, meski ada opsi investasi pada SUN tenor 40 tahun, namun hal tersebut tidak bisa menjaga profil risiko jangka panjang perusahaan asuransi.

Pasalnya, meski profil properti dan utang sudah bisa dicocokkan, BNI Life tetap perlu fokus pada apakah kompensasi yang diberikan memenuhi syarat pelunasan utang.

Oleh karena itu, strateginya adalah koordinasi aktif antara bagian investasi dan nilai produk serta adaptasi produk asuransi dengan ketersediaan properti dasar di pasar, jelasnya.

Neni menjelaskan, dalam pengelolaan investasi asuransi jiwa terdapat tantangan yang disebabkan oleh faktor eksternal, seperti risiko reinvestasi, karena terbatasnya instrumen permanen yang mengcover produk asuransi jangka panjang.

“Jadi yang bisa dilakukan saat ini adalah tetap berinvestasi pada aset-aset yang sudah matang sebelum berakhirnya masa berlaku produk yang dijaminkan, meskipun ada ketidakpastian tingkat pengembalian investasi yang di masa depan akan lebih rendah dari persyaratan saat ini,” ujarnya. menjelaskan.

Sementara itu, dari sisi internal, perusahaan asuransi perlu memperbarui atau menyesuaikan produk asuransi dengan inovasi sesuai perkembangan pasar. Hal ini untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.

“Karena properti investasi memberikan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sekarang, properti investasi tidak lagi mampu memenuhi kewajibannya,” jelasnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel