Bisnis.com Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan hingga Agustus 2024, puluhan perusahaan P2P lending atau pinjaman online (binjol) memiliki rasio default (TWP) sebesar 90 atau lebih dari 5% kredit macet.

Agusman, Direktur Utama Lembaga Keuangan Perusahaan modal ventura lainnya LKM dan LJK OJK menyebutkan hingga Agustus 2024, terdapat 19 P2P lending yang memiliki TWP90 di atas 5%. Jumlah tersebut turun dibandingkan bulan lalu.

Sedangkan penyelenggara pada Juli 2024 berjumlah 20 orang, ujarnya melalui tanggapan tertulis, Rabu (10/2/2024).

Agusman menambahkan, OJK akan mengeluarkan surat peringatan kepada P2P lending yang TWP90-nya melebihi batas yang ditetapkan regulator. dan meminta penyelenggara untuk mengembangkan rencana aksi untuk meningkatkan kualitas pendanaan mereka.

Tak hanya itu, OJK juga terus memantau kualitas dana P2P lending. dan akan melakukan kegiatan pengawasan “Termasuk pemberian sanksi administratif. Jika ditemukan ada pelanggaran peraturan,” kata Agusman.

Sementara itu Total risiko kredit macet (TWP90) diperkirakan tetap sebesar 2,38% per Agustus 2024. Angka tersebut membaik menjadi 2,53% dibandingkan Juli 2024.

Pada waktu yang sama Industri P2P lending memiliki saldo dana sebesar Rp72,03 triliun, meningkat 35,62%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 23,97% year-on-year.

Keuntungan sektor pinjaman online Tanah Air meningkat menjadi Rp 656,80 miliar. Peningkatan profitabilitas ini antara lain disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional dan efisiensi biaya operasional.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.