Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa produsen seperti PT Aspiration Life Indonesia Tbk. (ACES), PT Hero Supermarket Tbk. (HERO), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) saat ini sedang dalam proses restrukturisasi dan diversifikasi usaha. Apa saja rekomendasi sahamnya?

Misalnya ACES yang berganti nama dari PT Ace Hardvare Indonesia Tbk. Perubahan nama penerbit itu dilakukan sebelum perjanjian lisensi dengan Ace Hardware Corporation Amerika Serikat (AS) berakhir pada akhir tahun ini.

Perubahan nama tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Juni 2024. Nama baru penyedia dengan kode ACES ini adalah Indonesia Life Aspiration. Nama baru tersebut akan berlaku efektif mulai 8 Juni 2024.

Selain perubahan nama, ACES juga memperkenalkan logo perusahaan baru yang berbeda dengan yang sebelumnya digunakan Ace Hardware di Amerika.

Kemudian pemasok lainnya, PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) juga telah mengumumkan perubahan nama perusahaan setelah perusahaan tersebut menjual bisnis makanannya ke Hero Supermarket.

Perseroan resmi melepas bisnis makanan Hero Supermarket kepada anak usahanya, PT Hero Retail Nusantara, dengan menandatangani perjanjian jual beli (CSPA) pada 19 April 2024. Harga jualnya dilaporkan Rp 315 miliar.

Pabrik Prayog Pangestu juga telah berganti nama dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk. Hal tersebut juga diakui para pemegang saham pada RUPSLB yang digelar akhir tahun lalu (29 Desember 2023).

Manajemen mengatakan perubahan nama perusahaan tidak dapat dihindari seiring dengan langkah TPIA yang melakukan diversifikasi usaha di luar industri kimia.

TPIA benar-benar melakukan diversifikasi usaha. Masuk ke sektor ketenagalistrikan, kini TPIA berencana mengakuisisi perusahaan pengelola air minum (SPAM).

Dalam Informasi Investasi Utama Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan investor mengapresiasi upaya pembaharuan dan diversifikasi. “Tentu ini juga mempengaruhi hasil yang baik,” ujarnya. Kamis (22/8/2024).

Namun, dia hanya fokus menyoroti donatur ACES. Menurut dia, ACES mempunyai potensi karena akan diperkuat oleh pertumbuhan konsumsi dalam negeri. “Ini akan mempengaruhi kinerja penjualan dan profitabilitas,” ujarnya.

Menurutnya, kinerja keuangan ACES sejauh ini sangat baik. ACES membukukan laba Rp365,76 miliar pada Semester I/2024, naik 20,94% year-on-year (YoY). ACES juga meraup pendapatan sebesar Rp4,05 triliun pada kuartal II-2024, naik 13,94% year-on-year.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan VA Channel