Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebutkan total investasi asuransi mencapai Rp 116,16 triliun pada kuartal I 2024. Angka tersebut meningkat 21,78% year-on-year (YoY) atau Rp 95,38 triliun.
Menurut AAUI, Surat Berharga Negara (SBN) mendominasi total investasi perusahaan asuransi, yakni sebesar 32% dari total investasi pada kuartal I 2024, yakni sebesar Rp 36,92 triliun. Porsi tersebut meningkat karena perusahaan asuransi non-jiwa menempatkan investasinya di SBN pada kuartal I 2023 sebesar Rp 29,69 triliun.
Instrumen investasi lain yang paling banyak ditempatkan oleh perusahaan asuransi non-jiwa adalah deposito dan sertifikat dengan nilai nominal 26,33 triliun. Rp mencapai 23 persen. Setelah itu, dana investasi mencapai 19% dari total investasi dengan nilai nominal Rp 22,53 triliun.
Tak berhenti di situ, ada juga obligasi korporasi yang menyumbang 11% dari total investasi dengan nilai nominal Rp 12,37 triliun. Sementara porsi investasi saham baru mencapai 5% dengan nilai nominal Rp 5,4 triliun. Sedangkan investasi lainnya mencakup 11% dengan nilai nominal Rp 12,61 triliun.
Perusahaan reasuransi
Pada kuartal I 2024, tidak hanya perusahaan asuransi non-jiwa, AAUI juga mencatatkan investasi reasuransi. Pada Q1/2024, investasi perusahaan asuransi sebesar Rp19,84 triliun, meningkat 8,53% dibandingkan sebelumnya Rp18,28 triliun.
Jumlah tersebut menyumbang 37% dari total investasi reasuransi SBN yang berjumlah Rp7,38 triliun. Sementara itu, deposito dan sertifikat menyumbang 32% dari total investasi mencapai Rp 6,32 triliun.
Di sisi lain, bagian investasi di reksa dana menyumbang 12% dari total investasi sebesar Rp 2,41 triliun. Sedangkan obligasi korporasi mencapai 10% dengan nilai nominal Rp 1,95 triliun. Sedangkan sahamnya hanya mencapai 2% dengan nilai nominal DKK 40 miliar. Rp. Investasi lainnya mencapai 7%, total Rp 1,28 triliun.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel