Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pembiayaan utang pemerintah hingga akhir Mei 2024 sebesar Rp 132,2 triliun.

Sri Mulyani melanjutkan: Karena Fed Funds Rate (FFR) yang belum mengalami penurunan, pengelolaan dana secara hati-hati menyikapi tantangan suku bunga global yang saat ini berfluktuasi atau berkepanjangan. . Dibawah tekanan.

Dia menjelaskan, dalam situasi penerimaan negara menurun sementara belanja negara meningkat, pemerintah tetap mempertahankan anggaran karena penggunaan saldo anggaran lebih (SAL) pada tahun sebelumnya.

Pada saat yang sama, Pembiayaan anggaran hingga Mei 2024 sebesar Rp 84,6 triliun atau turun 28,7% secara tahunan (year-over-year/yoy).

“Hal ini tidak terlepas dari pengelolaan keuangan kita yang sangat hati-hati sejak pandemi, dan pemulihan normal seperti itu telah kita jaga dan antisipasi selama masa pemulihan, jadi ini adalah hasil dari kesabaran kita dalam menjaga APBN selama bertahun-tahun,” ujarnya. (27.6.2024) Kamis (7.6.2024) Konferensi Pers APBN

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan melalui penerbitan SBN, maka pencadangan utang hingga Mei 2024 sebesar Rp 141,6 triliun atau turun 2% secara tahunan.

Dijelaskannya, perkembangan pembiayaan hingga Mei 2024 menunjukkan pengelolaan fiskal yang prudent dan berwawasan ke depan di tengah volatilitas global yang masih tinggi hingga saat ini.

“Tentunya agar SBN Indonesia tidak mendapat tekanan yang besar dan tidak perlu, maka perlu dilakukan pengelolaan APBN secara hati-hati dan antisipasi,” kata Sri Mulyani.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.