Bisnis.com, Jakarta – Jumlah perusahaan P2P lending yang memiliki kredit macet lebih dari 5% merupakan yang tertinggi, yakni 22 dari 97 perusahaan tidak lambat pertumbuhannya. Sebab, secara keseluruhan industri kredit macet atau (TWP90) mengalami penurunan sebesar 2,38%.
Tiyar Karbala, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Reksa Dana Indonesia (AFPI), mengatakan minat menarik pinjaman dari P2P lending masih didorong oleh permintaan.
“Meningkatkan literasi keuangan masyarakat akan mendorong minat untuk menggunakan layanan keuangan digital seperti pinjaman fintech,” kata Tier kepada BusinessLine pekan lalu. “Melalui inovasi teknologi, hal ini akan memungkinkan pinjaman fintech menawarkan produk dan layanan yang lebih inovatif dan efisien.” /11/2024).
Sementara itu, hingga Q3 2024, dana pinjaman P2P yang beredar masih mencatatkan peningkatan year-on-year (y-o-y) sebesar Rp55,70 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Secara industri secara keseluruhan, TWP90 masih berada di angka 2,38%, meningkat dari 2,82% pada September 2023.
“Secara keseluruhan, industri fintech lending di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar,” kata Tier.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel