Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hassan (Zulhas) menegaskan swasembada pangan merupakan program strategis dan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Zulhas mengatakan swasembada pangan tidak hanya beras, tapi juga bahan pangan lain seperti tebu dan jagung. Ia juga menekankan, target swasembada pangan Indonesia harus tercapai paling lambat tahun 2028.

“Swasembada pangan tidak bisa ditawar; paling lambat tahun 2028, kita harus memberi makan diri kita sendiri, tapi bukan nasi, tapi makanan. Artinya makanannya nasi, ada jagung, tebu, dan sebagainya. ).

Mantan Menteri Perdagangan periode 2022-2024 ini menyinggung era Orde Baru yang rata-rata petaninya punya kebun dan sawah.

Namun, selama 24 tahun terakhir, lanjut Zulhas, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 80% petani merupakan buruh tani.

“Pada masa Orde Baru, 65% pekerjanya berasal dari sektor pertanian, 65% dari sektor pertanian. Sekarang sekitar 3,5%,” ujarnya.

Ia juga menunjukkan bahwa para petani di daerah tersebut semakin tua dan generasi muda tidak lagi tertarik bertani. Zulhas pun menduga ada sesuatu yang menyebabkan generasi muda tidak lagi berminat bertani. Selain itu, lanjutnya, luas lahan pertanian berkurang 100 ribu hektar setiap tahunnya.

Berkaca dari fenomena tersebut, Zulhas mengajak semua pihak, termasuk jajaran Kementerian Koordinator Pangan lapis kedua, untuk bekerja cepat mencapai swasembada pangan pada tahun 2028.

Pejabat eselon II yang ditunjuk tersebut antara lain 1 orang inspektur, 4 orang kepala biro, 4 orang asisten sekretaris, dan 20 orang asisten asisten. Dengan demikian, Kementerian Koordinator Pangan memiliki 29 pejabat tingkat dua yang dilantik Zulhas.

“Belum mungkin berakhir pada 2024, 2025-2028. Makanya saya ajak, saya dorong untuk bekerja keras, atasi keterbatasan yang ada, jangan mengeluh, jangan jadi penghambat, tapi lahirnya kreativitas,” tutupnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.