Bisnis.com, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan Perjanjian Perdagangan Indonesia-Eurasia atau Eurasian Economic Union/EAEU Free Trade Agreement (RI-EAEU FTA) akan selesai dalam waktu dekat.

Hal itu disampaikannya usai menghadiri Rapat Internal (RAPIM) menandai selesainya perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) di Istana Negara, Selasa (25 Juni 2024).

“Hanya ada beberapa item lagi dengan EAEU-FTA. Faktanya, kita memiliki surplus perdagangan yang sangat besar, kita memiliki surplus dua miliar dolar, hanya dalam hal batu bara dan CPO,” katanya kepada wartawan. 

Julhas juga mengungkapkan dalam kesempatan itu bahwa Indonesia sedang mengamankan perjanjian perdagangan dengan Bangladesh melalui Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-PTA).

Julhas berkata, “Mudah-mudahan solusi juga bisa ditemukan di Bangladesh.”

Ia mengatakan, saat ini masih terdapat kendala dalam perundingan perjanjian perdagangan dengan Bangladesh.

“Sementara itu, Bangladesh perlu masuk ke dalam industri tekstil.” Kami bilang batu bara dan CPO tidak tergantikan. Jadi kalau mau dihitung perdagangannya, perdagangan kedua negara diukur di luar CPO dan batu bara. Jadi belum selesai,” pungkas Julhas.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah sedang mempercepat penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasian Economic Union (Indonesia-EAEU FTA). 

Misalnya, EAEU adalah kerja sama ekonomi yang mencakup Armenia, Belarus, Federasi Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

Sementara itu, kelapa sawit menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Perekonomian Erlange Hartarto dan Menteri Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia (EEC) Andrei Slepeneev. 

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Erlange ke Moskow, Rusia, pada 10 hingga 12 Juni 2024. Tujuan kunjungan ini adalah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara anggota EAEU. 

Dalam kunjungan tersebut, Erlanga bertemu dengan Menteri Perdagangan MEE untuk membahas percepatan perundingan perdagangan bebas antara Indonesia dan EAEU.

Mereka juga membahas langkah-langkah yang harus diambil untuk menghilangkan hambatan perdagangan dan masalah skema pembayaran antara kedua belah pihak.

Erlanga berharap perundingan perdagangan bebas Indonesia-EAEU dapat selesai pada tahun 2024. Ia berharap para pelaku komersial dapat memperluas operasinya di Eropa Timur dan Asia Tengah.

“Indonesia mendorong percepatan penyelesaian perundingan perdagangan bebas antara Indonesia dan EAEU yang diharapkan selesai pada tahun ini, sehingga bermanfaat bagi pelaku usaha untuk memperluas usahanya di Eropa Timur dan Asia Tengah.” Menko Airlangga, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko), Rabu (6 Desember 2024).

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan VA Channel