Bisnis.com, JAKARTA — PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk. (LIFE) akan menambah alokasi investasi pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah seiring kenaikan suku bunga acuan. 

Head of Customer and Marketing MSIG Lukman Auliadi mengungkapkan, imbal hasil SBN tenor 10 tahun saat ini berada pada kisaran 6,80% hingga 6,90%. 

“Ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan untuk menyeimbangkan kembali valuasi yang menarik,” kata Lukman saat dihubungi Bisnis, Kamis (30/05/2024). 

Lukman mengatakan perseroan melihat kenaikan suku bunga Indonesia mulai Oktober 2023 sebagai langkah Bank Indonesia (BI) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah tingginya arus keluar dana dari Indonesia. 

Menurut dia, tingginya arus keluar investor asing disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran investor pasca ketidakpastian penurunan suku bunga dan nada FED yang meminta suku bunga dipertahankan pada level lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Faktor lainnya, lanjutnya, tidak lepas dari meningkatnya konflik di Timur Tengah antara Israel dan Hamas.

Akibatnya, lanjutnya, imbal hasil obligasi naik dan harga saham secara umum turun. Ia mencontohkan imbal hasil obligasi SBN tenor 10 tahun yang naik dari 6,6% menjadi 7,0% pada akhir April 2024. Meningkatnya imbal hasil menunjukkan penurunan harga obligasi. 

IHSG pun turun dari level 7.200 ke level terendah April 2024 di 7.036, kata Lukman.

Dikutip dari laporan keuangan MSIG Life April 2024 di situs resminya, total dana investasi MSIG mencapai Rp 12,17 triliun.

Sedangkan investasi maksimal mencapai Rp6,2 triliun pada SBN, obligasi korporasi Rp2,23 triliun, dan saham Rp1,96 triliun. Sedangkan hasil investasi tercatat mencapai Rp 183 miliar pada April 2024

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel