Bisnis.com, JAKARTA – Xiaomi Group mengumumkan kenaikan pendapatan hingga dua digit pada kuartal II 2024. Total pendapatan perseroan ditopang kuatnya penjualan smartphone atau ponsel pintar alias HP.
Berdasarkan laporan kinerja Xiaomi Group yang dilansir GSMArena, Sabtu (24/8/2024), pendapatan smartphone Xiaomi pada kuartal II-2024 meningkat 27,1% year-on-year menjadi 46,5 miliar yuan Tiongkok setara dengan 6,5 miliar USD, sekitar 100, Rp 1 triliun (berdasarkan kurs Rp 15.401 per dolar AS).
Dalam periode tersebut, Xiaomi mampu mengapalkan 42,2 juta ponsel, meningkat 28,1% dibandingkan kuartal II tahun sebelumnya. Sejak itu, merek ponsel Xiaomi yang dijual antara lain Redmi dan Poco.
Xiaomi juga mencatat bahwa pangsa smartphone kelas atas mencapai 22,1% dari total pengiriman, yang juga merupakan peningkatan dari tahun ke tahun bagi Xiaomi. Bagian ini mencakup model yang dijual di daratan China dengan harga lebih dari 3.000 China Yuan atau 420 USD atau sekitar Rp 6,46 juta, seperti Xiaomi 14 Pro atau Xiaomi Mix Fold 3.
Berkat itu, Xiaomi tetap menjadi perusahaan ponsel pintar terbesar ketiga di dunia selama 16 kuartal berturut-turut, di belakang Apple dan Samsung. Namun, perusahaan ini berada di posisi 2 teratas di Amerika Selatan dan Timur Tengah, dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 18,6% dan 21,2%.
Tercatat, total pengguna di ekosistem Xiaomi kini berjumlah 676 juta, meningkat 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan jumlah pengguna di daratan Tiongkok yang mencapai 164 juta, yang berarti 3 dari 4 pengguna berada di luar pasar dalam negeri.
Secara keseluruhan, pendapatan Xiaomi Group meningkat 32% year-on-year menjadi 88,9 miliar Yuan Tiongkok pada kuartal kedua tahun 2024 atau 12,48 miliar USD atau sekitar Rp 192,2 triliun.
Pendiri dan ketua Xiaomi Lu Weibing mengatakan perusahaannya berada di jalur yang tepat untuk mengirimkan 120.000 mobil pada akhir tahun 2024, dan pabrik sekarang bekerja dalam shift ganda untuk memenuhi permintaan.
Untuk kendaraan listrik pintarnya, Xiaomi meraup pendapatan sebesar 6,4 miliar yuan Tiongkok atau 900 juta USD atau sekitar Rp 13,86 triliun.
Di sisi lain, perseroan masih beroperasi dengan kerugian sebesar 1,8 miliar yuan Tiongkok atau 252 juta USD atau sekitar Rp 3,88 triliun. Namun dengan bertambahnya jumlah pesanan, profitabilitas bisnis mobil diperkirakan akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Pada kuartal kedua tahun 2024, Xiaomi berhasil mengapalkan 27.307 mobil listrik pintar. Perusahaan juga mengumumkan telah membuka 87 toko Smart EV di 30 kota di tanah air.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel