Bisnis.com, JAKARTA – Mahkamah Agung Brasil melarang X.com (sebelumnya Twitter) berbisnis karena Elon Musk menolak mendirikan perwakilan hukum baru di negara tersebut.
Berita dari The Verge Pada Sabtu (31/8/2024), hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes memerintahkan Badan Telekomunikasi Nasional (Anatel) untuk membatasi akses ke X dalam waktu 24 jam dan memberi waktu lima hari kepada Apple dan Google untuk menghapus aplikasi tersebut dari Hapus X menyimpan aplikasi di ponsel Anda.
Pemerintah Brasil juga akan mendenda orang yang mencoba mengakses X melalui jaringan pribadi virtual (VPN) dengan denda harian sebesar 50.000 real Brasil ($8.900).
Awal bulan ini, Musk menutup kantor X di Brasil, dengan mengatakan de Moraes mengancam akan menangkap pengacara perusahaan tersebut karena tidak mematuhi “perintah sensor”.
Mahkamah Agung Brasil mengatakan kepada X pada hari Rabu bahwa perusahaan tersebut akan dilarang jika perwakilan hukum baru tidak ditunjuk dalam waktu 24 jam.
“Kebebasan berpendapat adalah landasan demokrasi, dan calon hakim yang tidak dipilih di Brazil menghancurkannya demi tujuan politik,” kata Musk dalam sebuah pernyataan kepada X setelah keputusan tersebut.
Musk dan DeMorais telah berselisih selama berbulan-bulan. Pada bulan April, pengadilan Brasil membuka penyelidikan terhadap X setelah Musk mengatakan dia telah mengaktifkan kembali akun yang telah diperintahkan untuk diblokir karena menyebarkan informasi yang salah.
Menurut New York Times, banyak akun yang diperintahkan de Morais untuk diblokir oleh X terkait dengan pendukung mantan presiden sayap kanan Jair Bolsonaro.
“Kami tidak pernah bersikeras bahwa negara-negara lain mempunyai undang-undang kebebasan berpendapat yang sama seperti Amerika Serikat,” kata X dalam sebuah postingan di akun Global Government Affairs-nya pada Kamis malam.
“Masalah mendasarnya adalah Hakim De Morais meminta kami melanggar hukum Brasil sendiri. Kami tidak akan melakukan itu.”
Brasil memerlukan platform besar untuk memiliki kehadiran resmi di negaranya. Brasil juga telah melarang beberapa platform sosial besar lainnya, termasuk Telegram dan WhatsApp.
Starlink, yang dimiliki oleh perusahaan Elon Musk lainnya, SpaceX, mengatakan pada hari Kamis bahwa DeMorais juga mengeluarkan perintah untuk membekukan keuangan Starlink.
“Perintah ini didasarkan pada tekad yang tidak berdasar bahwa Starlink harus mendenda X secara inkonstitusional,” kata Starlink.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel