Bisnis.com, Jakarta – World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024 berpotensi memberikan sejumlah peluang ekonomi bagi Indonesia.
Peneliti Senior Institute of Development Economics and Finance (Indef) Tawheed Ahmed mengatakan World Water Forum dapat memberikan peluang ekonomi di tingkat nasional dan regional.
Secara regional, pertemuan internasional ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Provinsi Bali. Terutama di sektor pariwisata dan UKM.
Saat dihubungi Besance, Kamis (09/05/2024), Tauhid mengatakan “para delegasi dan peserta pasti akan mengeluarkan uang di tempat tersebut, baik untuk kebutuhan hotel, makanan, pariwisata, hingga untuk membeli oleh-oleh bagi UKM.”
Pada saat yang sama, Tauheed mengatakan, sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10, Indonesia juga berpeluang menarik investasi di sektor infrastruktur perairan sehingga berdampak pada perekonomian nasional.
Forum Air Dunia di Bali diharapkan menghasilkan rumusan teknis dan rencana aksi. Ia menjelaskan, kontribusi pihak swasta memegang peranan penting dalam investasi di Tanah Air.
Ada sejumlah peluang investasi swasta yang bisa diupayakan, seperti investasi pada instalasi pengolahan air limbah di kota-kota besar, pengolahan air bersih, bahkan pembangkit listrik tenaga air.
“Mudah-mudahan [Forum Air Dunia] juga memberikan komitmen pendanaan bagi Indonesia, baik dalam bentuk hibah maupun pinjaman murah, untuk memulihkan kondisi infrastruktur air negara,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Afghanistan, Muhammad Zainal Fattah, mengatakan Indonesia akan memaparkan serangkaian proyek strategis senilai 9,6 miliar dolar atau 154 triliun lei pada International Water Forum ke-10. Beberapa proyek tersebut telah dipilih oleh Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
Dia mengatakan dalam siaran persnya pada Minggu (5): “Mereka telah mengumpulkan banyak proposal, proyek senilai $9,6 miliar, baik itu proyek yang sudah berjalan atau proyek baru yang akan didanai. Sudah ada.” /5/2024).
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandega Uno memperkirakan World Water Forum pada tahun 2024 dapat memberikan Bali peningkatan ekonomi sekitar $35 juta-$50 juta atau setara dengan Rp561 miliar hingga $800 miliar.
Ia juga memperkirakan peserta forum tersebut mencapai 35.000 hingga 50.000 baik dari dalam maupun luar negeri.
Sementara itu, ada empat hal yang akan menjadi pusat pembahasan pada Forum Air Dunia ke-10 di Bali, yaitu konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta pengurangan bencana alam (natural impacts).
Sebanyak 244 sesi dalam forum ini diharapkan dapat memberikan hasil yang kuat mengenai pengelolaan air terpadu di pulau-pulau kecil atau integrasi pengelolaan sumber daya air terpadu (IWRM) di pulau-pulau kecil, serta pembentukan pusat keunggulan atau praktik air terbaik dan iklim. Pembentukan Center of Excellence (COE) untuk Keamanan atau Ketahanan Air dan Iklim serta Hari Danau Sedunia.
Pemerintah Indonesia telah mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional untuk berpartisipasi dan mensukseskan Forum Air Dunia ke-10.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel