Bisnis.com, JAKARTA – Penerbit BUMN Konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) berencana memaksimalkan potensi tambahan anggaran Kementerian PUPR pada tahun 2025 dengan menyasar proyek di sektor infrastruktur, gedung, dan EPCC. 

Diketahui, Kementerian PUPR mendapat tambahan dana senilai Rp40,59 triliun sehingga total pagu anggaran APBN 2025 sebesar Rp116,22 triliun. Meski mengalami peningkatan, nilai tersebut masih lebih rendah dibandingkan anggaran 2024 yang mencapai Rp 149,74 triliun.

Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, mengatakan perseroan cukup antusias menyikapi potensi peningkatan peluang pembangunan infrastruktur pada tahun 2025 sesuai kompetensi perseroan. 

Pengalaman yang luas mengerjakan proyek-proyek, baik infrastruktur, gedung, hingga EPCC membuat WIKA siap mendukung proyek-proyek program pemerintah, ujarnya kepada Bisnis, Senin (23/9/2024). 

Sebelumnya, Mahendra mengatakan WIKA berencana mempromosikan sektor EPCC pada tahun depan untuk menyeimbangkan portofolio proyek perseroan. 

Dia menjelaskan, sektor EPCC secara umum terdiri dari alokasi belanja modal (capex) dari BUMN atau swasta yang digunakan untuk mengembangkan proyek, antara lain pabrik baterai, pabrik pengolahan gas, dan pembangkit listrik.

“Salah satu strategi kami untuk menjaga keseimbangan portofolio ketika belanja pemerintah untuk infrastruktur menurun adalah dengan memaksimalkan peluang di sektor EPCC,” katanya.

Pada Juli 2024, WIKA mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 11,59 triliun. Segmen industri memberikan kontribusi terbesar terhadap kinerja ini, disusul oleh segmen infrastruktur dan bangunan, real estate, dan EPCC.

Beberapa proyek yang masuk daftar kontrak baru mulai Juli 2024 antara lain pembangunan New Jetty 1 di Terminal Terpadu Manggis Bali, gedung BMKG InateWS di Jakarta dan Bali, serta perolehan kontrak lainnya dengan kedua induk perusahaan. dan anak perusahaan.

 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel