Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 5,68 triliun hingga kuartal I 2024.

Presiden WIKA Agung Budi Waskito mengatakan perseroan menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 37 triliun pada tahun ini. Artinya, realisasi kontrak baru pada kuartal I 2024 hanya 15% dari target yang ditetapkan.

“Di bisnis infrastruktur kita punya proyek RDF [Bahan Bakar Daur Ulang] di Jakarta senilai Rp 1,15 triliun, dan masih banyak proyek lainnya di IKN,” ujarnya (15/5/2024) dalam konferensi pers virtual. ).

WIKA bersama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) Jakarta Utara, Pabrik RDF menggarap proyek Rorotan. Proses pembangunan proyek ini resmi dimulai pada 13 Mei 2024.

Dalam proyek ini, WIKA menyumbang 60% dari total biaya proyek sebesar Rp 1,15 triliun. Lingkup pekerjaan terbesar proyek ini adalah pengadaan penyedia teknologi sistem pengolahan limbah, serta pembangunan dan pembangunan fasilitas pengelolaan limbah.

Pabrik dengan teknologi RDF berfungsi mengubah sampah anorganik menjadi bahan bakar alternatif yang menghasilkan listrik atau panas dengan emisi karbon rendah.

Dengan kapasitas pengolahan sampah sebesar 2.500 ton per hari, RDF Rorotan diperkirakan mampu mereduksi 30% total sampah ke Bantargebang dengan kehadiran RDF Baller 5×5 cm berkapasitas 875 ton per hari.

Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pabrik RDF Rorotan ditargetkan bisa beroperasi pada awal tahun 2025 dan akan melayani 16 wilayah di Jakarta, antara lain Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.

Dalam pengembangan lainnya, WIKA juga terus mempercepat progres pembangunan Serang-Panimbang seksi 3 tahap 1 Cileles-Panimbang melalui skema konsorsium.

WIKA tercatat memiliki cakupan pekerjaan pada ruas Jalan Rangkasbitung-Simpang Susun Bojong dengan konstruksi jalan dan jembatan sepanjang 3,72 km.

Seksi 3 merupakan bagian akhir dari proyek jalan tol Serang-Panimbang yang dirancang untuk menunjang akses kawasan pariwisata Banten dan sekitarnya sehingga mengurangi waktu tempuh Jakarta-Tanjung Lesung dari 4 jam menjadi 2,5 jam.

Selain mengerjakan tahap 1 dari 3, perseroan juga sedang mengerjakan seksi 2 Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,17 km selain seksi I yang sudah beroperasi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel