Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Investor (RUPO) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSU) dengan total nilai pokok Rp 7,98 triliun pada Desember 2024.  

Berdasarkan laman resmi perseroan, WIKA akan mengadakan 10 kali rapat, 5 RUPO, dan 5 RUPSU dengan tujuan utama memenuhi kewajiban keuangan. 

Alternatif pemenuhan kewajiban finansial donor adalah dengan memenuhi kewajiban finansial, kata Sekretaris Wijaya Karya Mahendra Vijaya dalam siaran pers yang dipublikasikan, Senin (18/11/2024).  

Pengabaian ini tertuang dalam Bab 6 ayat 6.3 huruf m Perjanjian Perwaliamanatan untuk masing-masing obligasi dan sukuk. 

Seluruh rapat, RUPO dan RUPSU, bertempat di WIKA Tower 2, Jakarta Timur. Rapat terbagi dalam tiga hari, yakni 11 Desember, 16 Desember, dan 17 Desember 2024. 

Saat ini, berdasarkan laporan keuangan akhir September 2024, seluruh obligasi dan sukuk memiliki nilai pokok sebesar Rp 7,98 triliun. 

Obligasi Berkelanjutan Wijaya Karya Tahap I 2020 misalnya, memiliki nilai pokok Rp 1,5 triliun. Sedangkan nilai penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021 mencapai Rp 2,5 triliun. 

Hingga akhir September 2024, WIKA memiliki utang sebesar Rp50,72 triliun atau turun 10,08% year to date (YtD). Total aset tercatat mencapai Rp66,98 triliun dan nilai perseroan Rp16,26 triliun. 

Presiden dan CEO WIKA Agung Budi Waskito mengatakan penghimpunan pinjaman meningkat 30,4% atau 30,4% dari Rp9,50 triliun pada tahun lalu menjadi Rp6,61 triliun pada kuartal III-2024.

Selain itu, WIKA masih mampu membayar mitranya sehingga utang usaha perseroan mengalami penurunan sebesar 50,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ujarnya.

Pada saat yang sama, rasio lancar WIKA meningkat menjadi 191,8% dan rasio leverage seperti rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang terhadap ekuitas (DER) menurun menjadi 2,18 kali dan 3,12 kali dari sebelumnya 3,10 kali dan 5,07 kali.

  Berikut prinsip dan nilai inti RUPO Wijaya Karya dan RUPSU:

 

1. Obligasi Berkelanjutan Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020

 

– Nilai pokok : Rp 1,5 triliun

Tanggal pertemuan: 11 Desember 2024

 

2. Obligasi Berkelanjutan Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021

 

– Nilai pokok : Rp 2,5 triliun

– Tanggal pertemuan: 11 Desember 2024

 

3. Pembiayaan Wijaya Karya III Tahap I 2022

 

– Nilai Utama : Rp.

Tanggal pertemuan: 11 Desember 2024

 

4. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II 2021

 

– Nilai pokok : Rp 500 miliar 

Tanggal pertemuan: 11 Desember 2024

 

5. Pendanaan Wijaya Karya II Tahap I Tahun 2021

 

– Nilai Pokok : Rp 1,75 triliun 

– Tanggal pertemuan: 16 Desember 2024

 

6. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Wijaya Karya II Tahap I Tahun 2021 

 

– Nilai pokok : Rp 750 miliar

– Tanggal pertemuan: 16 Desember 2024

 

7. Obligasi Tetap Wijaya Karya II Tahap II Tahun 2022 

 

– Nilai Pokok : Rp 1,75 triliun

– Tanggal pertemuan: 16 Desember 2024

 

8. Sukuk Berkelanjutan I Wijaya Karya Mudharabah Tahap I Tahun 2020

 

– Nilai pokok : Rp 500 miliar

Tanggal pertemuan: 17 Desember 2024 

 

9. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Wijaya Karya III Tahap I Tahun 2022 

 

– Nilai Pokok: Rp 281.815.000.000 [Rp 281,81 miliar]

Tanggal pertemuan: 17 Desember 2024

 

10. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Wijaya Karya II Tahap II Tahun 2022

 

– Nilai pokok : Rp 750 miliar

Tanggal pertemuan: 17 Desember 2024

 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel