Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mengungkapkan bahwa situs di server pemerintah dan kampus rentan terhadap kampanye iklan perjudian online.

Ketua PANDI John Sihar Simanjuntak mengatakan, server domain atau subdomain yang dilanggar konten game online menjadi masalah besar karena website tidak terlindungi dengan baik.

“Banyak website atau domain berbasis instansi pemerintah dan bumi perkemahan yang digunakan untuk menempatkan konten game online menggunakan ac.id yang merupakan kerugian,” kata John kemudian dalam konferensi Digital Sovereign Indonesia di Jakarta, Kamis (16/1). 5) “Katanya. /2024).

John mengatakan bahwa situs tempat konten game online diunggah menjadi semakin diatur. “Ini bukan kejahatan yang hanya dilakukan oleh peretas; ini terorganisir dan terencana dengan baik, jadi kita harus berjuang bersama,” katanya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, John mengatakan PANDI terus memperketat sistemnya dan memantau area permasalahan. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenkominfo) untuk mengkaji permasalahan di bidang tersebut.

John mengatakan kerugian perjudian online akan mencapai miliaran rupiah pada tahun 2023. Pada tahun 2023, terdapat kurang lebih 168 juta transaksi perjudian online dengan nilai Rp 327 triliun. Terdapat 2,7 juta pemain judi asal Indonesia, 2,1 juta diantaranya adalah remaja.

Jumlah konten game yang ditangguhkan dalam sembilan bulan terakhir adalah 1,6 juta nama domain, dua kali lipat jumlahnya dibandingkan tahun 2017-2013.

“Oleh karena itu, kita perlu bekerja sama antara dunia usaha dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini. “Salah satunya, PANDI, bisa dikenalkan tentang penggunaan nama domain .id yang bersih dalam game online,” tutupnya.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.