Bisnis.com, JAKARTA – Badan Administrasi Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengimbau masyarakat mewaspadai praktik penipuan yang mengatasnamakan bea dan cukai saat melakukan pembelian secara online.

Wakil Kepala Cabang Humas dan Bea Cukai Acep Dodi Ginanger mengatakan, penipuan kerap terjadi saat liburan sekolah. 

“Cara penipuan yang mengatasnamakan bea dan cukai yang paling banyak dilakukan adalah penipuan dalam rangka penipuan di toko online,” demikian keterangan resmi, dikutip Minggu (7/7/2024). 

Dalam catatan bea dan cukai, terdapat 4.614 pengaduan mengenai penipuan yang mengatasnamakan bea cukai, dengan tiga tren utama masing-masing, yaitu penipuan di toko online (50,3%), penipuan dalam rangka penipuan hadiah (27,9%). , dan penipuan dalam pengawasan kurir (16,6%) tahun lalu. 

Namun Ansp tidak membeberkan berapa besaran kerugian yang mungkin timbul pada tahun 2023. Pada tahun 2022, Bea dan Cukai mengindikasikan potensi kehilangan cadangan sebesar Rp 12,6 miliar. Menurut Hata, angka tersebut berasal dari seluruh pengaduan korban yang mungkin dikaitkan dengan pelaku, namun tidak berubah karena calon korban terlebih dahulu dikonfirmasi ke Bea dan Cukai.

Dalam penipuan toko online, pelaku dengan sengaja menyasar konsumen barang di Internet, baik yang dibeli di luar negeri maupun di Israel. 

Encep mengatakan, caranya sangat berbeda, seringkali penipu mulai menawarkan produk bermerek, menawarkan jasa titipan (jastip), menjual barang di pasar gelap, atau menawarkan barang yang ditemukan di lelang.

Tanda-tanda penipuan yang patut diwaspadai masyarakat antara lain akun palsu, menghubungi korban menggunakan nomor pribadi, penipu yang mengancam korban, penipu yang meminta pembayaran melalui rekening pribadi, dan penipuan yang terjadi pada akhir pekan atau menjelang hari libur nasional.

“Hal yang penting diketahui masyarakat adalah bea cukai tidak meminta pengiriman pajak ke nomor rekening. Kalau ada permintaan pengiriman ke rekening sudah pasti merupakan kegiatan penipuan,” tegas Ensp. 

Untuk itu, Encep meminta masyarakat mewaspadai dan membeli barang melalui pasar atau toko online terpercaya.

Jika Anda mengekspor, periksa status barang yang dikirim di www.beacukai.go.id/barangbayaran, dan konfirmasi keakuratan informasinya ke bea cukai.

Masyarakat dapat menghubungi contact center Bea Cukai Bravo di 1500225 atau menghubungi jalur komunikasi resmi bea dan cukai. 

Dimulai dari email [email protected] dan media sosial resmi Bea Cukai yaitu fan page www.facebook.com/beacukaIRI, www.facebook.com/bravobeacukai, Twitter @BeaCukaIRI, Twitter @BravoBeaCukai dan Instagram @BeaCukaIRI.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel