Bisnis.com, JAKARTA – Kasus DBD semakin meningkat hingga mencapai 88.593 kasus di Indonesia. Kondisi tersebut terus meningkat selama tiga bulan terakhir akibat silih bergantinya cuaca hujan dan panas.

Dari bulan Januari hingga April, beberapa daerah mengalami peningkatan yang besar. Kondisi cuaca yang tidak biasa seperti fenomena El Nino berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Pergantian musim hujan ke musim kemarau menyebabkan nyamuk aktif berkembang biak dan terus berkembang biak di udara lembab.

Berdasarkan data Demam Berdarah Kementerian Kesehatan per 3 Mei 2024, terdapat lima daerah yang mengalami peningkatan kasus DBD:

1. Kota Bandung dengan 3.468 kasus

2. Kabupaten Tangerang sebanyak 2.540 kasus

3. Kota Bogor dengan 1.944 kasus

4. Kota Kendari 1.659 kasus

5. Kabupaten Bandung Barat sebanyak 1.576 kasus

Dari lima wilayah tersebut, Indonesia menduduki lima wilayah dengan jumlah kematian akibat DBD tertinggi. Data tersebut disampaikan langsung oleh Siti Nadia selaku Direktur Kantor Komunikasi dan Pelayanan Kemanusiaan Kementerian Kesehatan. 5 tempat dengan jumlah kematian tertinggi akibat DBD adalah:

1. Kabupaten Bandung 29 orang meninggal dunia

2. Kabupaten Jepara meninggal 21 orang

3. 19 orang meninggal di kota bekasi

4. Kabupaten Subang meninggal 18 orang

5. Kabupaten Kendal meninggal 17 orang

Karena tingginya angka kematian akibat demam berdarah, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan imbauan yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat.

Website p2p.kemkes.go.id melaporkan bahwa dampak penularan demam berdarah menyebabkan dengue shock syndrome (DSS) yang berujung pada kematian.

Sindrom syok dengue adalah jenis komplikasi yang terjadi setelah pengobatan demam berdarah karena kurangnya pengobatan.

Perawatan yang tidak memadai mempengaruhi kekebalan dan stabilitas kesehatan masyarakat. Jika masalah ini tidak ditangani tepat waktu, terdapat risiko kematian mendadak. Ada beberapa gejala DSS yang bisa Anda perhatikan, antara lain:

1. Mual dan muntah

2. Sakit pada perut

3. Pendarahan

4. Jantung berdebar-debar

5. Mengurangi produksi urin

Gejala-gejala tersebut merupakan gejala terpenting yang dapat dirasakan. Jika hal ini terjadi pada Anda, segera periksakan kesehatan Anda untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dalam menangani kasus DBD, orang tua dan petugas kesehatan tidak boleh lamban untuk mencegah pasien berkembang menjadi kondisi yang serius.

Peningkatan kasus demam berdarah dapat dicegah dengan melakukan tindakan pencegahan rumah tangga seperti:

1. Melakukan pengabdian masyarakat seminggu sekali.

2. Gunakan 3M (Penghapusan, Asuransi dan Daur Ulang).

3. Buanglah sampah pada tempat yang telah ditentukan

4. Hindari larva di dekat permukaan air

5. Selalu berkabut

Pembatasan ini juga dapat diterapkan pada benda-benda kecil di alam. Anda dapat menjalani hidup sehat dengan menciptakan lingkungan yang bersih, asri, dan nyaman. Dengan menciptakan lingkungan yang sehat, Anda akan merasa aman dalam hidup Anda dari segala gangguan yang dapat mengancam keselamatan fisik dan mental Anda. (Maharani Dwi Puspita Sari)

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel