Bisnis.com, JAKARTA – Pasar keuangan negara berkembang kembali menghadapi ancaman kondisi cuaca La Nina yang akan memicu inflasi dalam beberapa bulan mendatang.

Pakar Strategi Langsung Bloomberg Intelligence Markets Sebastian Boyd mengatakan El Nino sudah berakhir, sekarang waspadai La Niña. El Niño membawa cuaca dingin dan basah ke Amerika Serikat dan Kanada, cuaca kering ke Amerika Selatan, dan hujan ke Australia dan Asia Tenggara.

“Ini bisa berarti musim badai yang lebih buruk, yang merupakan berita buruk bagi pemilik properti di Gulf Coast, pengembang properti dan perusahaan asuransi di Florida, serta para pemberi pinjaman dan investor obligasi bencana,” katanya. Bloomberg, Senin (15/7/2024).