Bisnis.com, Jakarta – Investor veteran Warren Buffett terus menjual saham Bank of America Corp. Sampai bulan September ini.

Berdasarkan Bloomberg, Jumat (6/9/2024), Buffett meraup US$6,97 miliar atau 107,33 triliun rupiah (kurs 1 dolar AS = 15.400 rupiah) setelah penjualan komoditas yang dimulai pada pertengahan Juli lalu.

Dalam kesepakatan terbaru yang diumumkan melalui siaran pers Kamis waktu setempat, Berkshire Hathaway Inc. Pada hari Selasa, saham senilai $760 juta dilikuidasi.

Namun, Berkshire tetap menjadi pemegang saham terbesar Bank of America, dengan sekitar 11% saham senilai $34,7 miliar berdasarkan harga penutupan baru-baru ini.

Jika Berkshire tetap melakukan penjualan, kepemilikannya di bank terbesar kedua di AS akan segera turun di bawah 10% dari peraturan yang mengharuskan konglomerat tersebut melaporkan transaksi dalam beberapa hari. 

Setelah menguasai kurang dari 10% sahamnya, Buffett bisa menunggu berminggu-minggu untuk mengungkapkan transaksinya — dia biasanya membuat ringkasan triwulanan.

Pria berusia 94 tahun ini mulai membangun investasi Berkshire senilai $5 miliar di Bank of America pada tahun 2011 melalui saham preferen dan waran. 

Setelah bertahun-tahun mengeluarkan banyak uang dan memuji manajemen bank, Buffett belum menjelaskan secara terbuka keputusannya untuk menjual saham.

Sebelumnya, perusahaan Buffett, Berkshire Hathaway, mencapai nilai pasar lebih dari $1 triliun untuk pertama kalinya.

Menurut Reuters, hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perusahaan yang telah dibangun Buffett selama lebih dari enam dekade, yang sering dianggap sebagai proxy bagi perekonomian Amerika Serikat.

Perusahaan Buffett bergabung dengan enam perusahaan Amerika lainnya dengan nilai pasar lebih dari $1 triliun. Seluruh perusahaan tersebut beroperasi atau terkait dengan bidang teknologi yaitu Apple Nvidia, Microsoft induk Google, Alphabet, Amazon.com dan Meta induk Facebook. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel