Bisnis.com, Jakarta – Miliarder terkaya ketujuh di dunia, Warren Buffett merupakan salah satu orang kaya yang hidup sederhana.
Selain sederhana, ia memiliki tiga ciri utama yang dapat membedakan orang sukses dengan orang lain.
Menurut Buffett, di antara berbagai sifat manusia yang membedakan orang sukses dengan orang biasa adalah sifat murah hati, jujur, dan menghargai pendapat orang lain. Pelajaran Sukses Warren Buffett
Menurut Business Insider, pelajaran Buffett, yang dijelaskan dalam “Warren Buffett dalam Bisnis: Prinsip dari Sage of Omaha,” menjelaskan apa yang membuat seorang pemimpin efektif dan sukses.
Mereka tidak hanya terpelajar atau berpengetahuan, namun juga memiliki kemurahan hati, kejujuran, dan kemampuan memberdayakan orang lain. 1. Kemurahan hati
Ketika seorang pemimpin dianggap sebagai orang yang murah hati atau memberi, timnya tidak hanya bersedia mendukung mereka, namun juga bersedia, mengetahui niat sebenarnya mereka.
Selain itu, komitmen pemimpin yang murah hati terhadap kebaikan yang lebih besar memberi mereka tujuan yang kuat yang memotivasi mereka dan membuat pekerjaan mereka lebih memuaskan. Hal ini tentu saja menghasilkan kinerja dan hasil yang lebih baik.
Mengakui salah satu kekuatan terbesar Buffett, teman baiknya, Bill Gates, juga memberikan penghargaan penuh kepada Buffett atas kemurahan hatinya.
Ia mengatakan bahwa Warren Buffett tidak pernah membiarkan waktunya terbuang sia-sia untuk hal-hal yang tidak berguna.
Menetapkan prioritas yang tepat memungkinkan Buffett menghabiskan lebih banyak waktu dengan penasihat terdekatnya dan orang-orang yang paling berarti baginya.
“Dia sangat bermurah hati dengan waktunya bersama orang-orang,” kata Gates.
Berikut dua tip Buffett untuk menjadi pemimpin yang murah hati:
– Berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia: Menyediakan sumber daya dan peluang bagi tim untuk belajar dan berkembang. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan program pelatihan, konferensi atau pedoman.
– Tersedia: Luangkan waktu untuk tim, baik melalui pertemuan tatap muka rutin atau dengan membiarkan pintu terbuka untuk menunjukkan bahwa Anda bersedia mendengarkan dan mendukung mereka. 2. Keaslian
Kejujuran adalah bersikap transparan, etis, dan langsung dalam mengungkapkan perasaan dan menghadapi berbagai hal. Sifat ini adalah tentang menciptakan lingkungan yang menghargai kepercayaan dan mempraktikkan perilaku percaya.
Ketika seorang pemimpin bekerja berdasarkan kepercayaan, dia mengatur rakyatnya dari bawah ke atas. Majikan mereka akan melihat mereka sebagai orang yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Tim Anda merasa aman dengan kehadiran pemimpinnya dan memperoleh pengaruh. Semuanya dimulai dengan mempraktikkan kejujuran. Berikut tiga tip praktis untuk mempraktikkan kejujuran:
– Berkomunikasi dengan jelas: Bersikap terbuka tentang tujuan, tantangan, dan keputusan perusahaan. Pertahankan pembaruan rutin dan komunikasi transparan untuk menghindari kesalahpahaman dan membangun kepercayaan.
– Terima kesalahan: Tidak ada orang yang sempurna. Jika Anda melakukan kesalahan, akui saja. Jika perlu, minta maaf dan jelaskan bagaimana Anda berencana menyelesaikan situasi tersebut.
– Mendorong umpan balik: Ciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman berbagi pemikiran dan kekhawatiran mereka. Tindak lanjuti masukan mereka untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai masukan mereka. 3. Jangan khawatir tentang diri sendiri
Buffett menyarankan perusahaan untuk berinvestasi pada tipe pemimpin yang menghargai dan mengakui kontribusi setiap orang dan membuat perbedaan dalam setiap pekerjaan, dari ruang surat hingga ruang rapat.
Pemimpin yang mengutamakan orang lain akan mengalihkan perhatian dari diri mereka sendiri dan membiarkan karyawannya berpartisipasi penuh dalam pekerjaan sehingga karyawan akan menghormati mereka dan akan sangat melegakan bagi karyawan jika pekerjaan mereka diakui.
Berikut tiga tip praktis untuk melakukannya:
– Soroti kontribusi tim: Ketika sebuah proyek berhasil, soroti kontribusi anggota tim. Akui kerja keras mereka secara publik dalam rapat, email, atau buletin perusahaan.
– Delegasi Efektif: Delegasikan tugas dan keputusan penting kepada tim Anda. Memberikan bimbingan sesuai kebutuhan.
– Mendorong inovasi: Ciptakan ruang aman bagi karyawan untuk mengambil risiko dan mencoba ide-ide baru. Kenali dan hargai pemikiran inovatif, meskipun hal itu tidak selalu membawa kesuksesan dalam sekejap.
Menurut Buffett, dengan mengenali karakteristik ini, manajer dapat menciptakan lingkungan tim yang positif, produktif, dan loyal.
Ketika para pemimpin mengintegrasikan prinsip-prinsip ini, tidak hanya tim yang dipimpinnya dapat meningkat, namun para pemimpin itu sendiri dapat menjadi pemimpin yang lebih efektif dan dihormati.
Lihat berita dan artikel lainnya dari Google Berita dan WA Channel