Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Indonesia Maruf Amin optimistis potensi industri logistik di kawasan Asia-Pasifik masih besar dan harus terus digalakkan.
Hal itu disampaikannya dalam pidato virtual pada pertemuan FIATA Regional Asia Pacific (RAP) yang digelar di Hotel Memukaka Nusa Dua, Bali pada Kamis (11/07/2024).
“Potensi industri logistik di kawasan Asia-Pasifik sangat besar. Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan investasi yang tinggi, serta volume perdagangan yang meningkat, kawasan ini memiliki peran strategis dalam perdagangan global,” ujarnya. YouTube Sekretariat Presiden.
Selain itu, orang nomor dua di Indonesia ini mengatakan, salah satu pendorong potensi tersebut adalah hadirnya kawasan Asia-Pasifik yang merupakan rumah bagi pelabuhan peti kemas terbesar kesembilan di dunia dan diperkirakan akan terus berkembang.
Namun Wapres ke-13 ini mengingatkan para pelaku usaha di berbagai industri, termasuk perusahaan pelayaran, maskapai penerbangan, dan perusahaan pelayaran, bahwa potensi besar tersebut memiliki berbagai tantangan.
“Potensi besar sektor logistik di kawasan Asia-Pasifik juga menghadapi tantangan seperti ketidakpastian perekonomian global, konflik geopolitik, dan fluktuasi mata uang, yang secara langsung mempengaruhi harga bahan bakar, sehingga menyebabkan biaya logistik dan transportasi yang lebih tinggi.”
Untuk menjawab tantangan tersebut, Wakil Presiden Tangerang menekankan pentingnya upaya peningkatan efisiensi, inovasi, digitalisasi, dan kerja sama di bidang logistik.
Di sisi lain, kata Ma’ruf, pemerintah berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur logistik di Indonesia melalui berbagai proyek, seperti; jalan tol, pelabuhan, bandara dan kereta api.
Menurutnya, proyek-proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antar daerah di Indonesia. Melalui upaya tersebut, pemerintah yakin sektor logistik dapat semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.
“Pada tahun 2023, kontribusi sektor logistik terhadap PDB mencapai Rp1.000 triliun,” kata Wapres.
Oleh karena itu, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini berpesan kepada para pelaku logistik untuk terus mendukung upaya peningkatan ekosistem dan daya saing sektor logistik untuk semakin meningkatkan kontribusi di bidang tersebut.
“Transformasi digital di bidang logistik akan meningkatkan efisiensi, transparansi, kecepatan dan akurasi dalam proses distribusi yang pada akhirnya akan menurunkan biaya logistik,” ujarnya.
Sebagai referensi, FIATA (Federation of International Freight Forwarding Associations) adalah organisasi internasional yang mewakili sektor pengangkutan dan logistik di seluruh dunia dan berperan dalam mempromosikan standar, pelatihan, dan kebijakan yang mendukung industri logistik global.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan saluran WA