Bisnis.com, Jakarta – Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansuri mengungkapkan peluang kerja sama yang bisa dikembangkan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Afrika.

Pahla menjelaskan, ada bidang kerja sama antara Indonesia dan Afrika yang bisa dikembangkan ke depan. Dia mengatakan Indonesia dan Afrika memiliki produk domestik bruto (PDB) gabungan sebesar $4,4 triliun.

Selain itu, jumlah penduduk Indonesia dan Afrika berjumlah 1,7 miliar jiwa. Ia mengatakan 60% dari total penduduk Indonesia merupakan usia produktif, sedangkan 40% penduduk Afrika juga masuk dalam kategori tersebut.

“Dalam hal sumber daya alam, kedua belah pihak memiliki minyak dan gas, mineral penting, dan lain-lain,” kata Pahala pada diskusi kedua Indonesia Africa Forum (IAF) dengan pemimpin redaksi media di Jakarta, Kamis (22/8). /)” 2024).

Kerja sama dengan Afrika juga merupakan salah satu upaya mewujudkan Visi Indonesia 2045 atau Indonesia Emas 2045, tambah Pahala. Dalam visi tersebut, pemerintah menetapkan target untuk mencapai pendapatan per kapita sebesar USD 30.000.

Selain itu, tingkat kemiskinan juga ditargetkan nol dan ketimpangan juga bisa dikurangi. Selain itu, pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan indeks sumber daya manusia dan indeks energi global.

Kemudian, intensitas emisi gas rumah kaca juga ditargetkan berkurang sebesar 93,5% pada tahun 2045, jelasnya.

Sementara itu, Pahla menambahkan, kerja sama dengan Indonesia juga dapat mewujudkan visi kawasan Afrika yakni agenda Africa: 2063. Dalam visi ini, kawasan Afrika diposisikan menuju pertumbuhan inklusif dan pembangunan berkelanjutan.

Perspektif ini juga membahas Pan-Afrikaisme dan Renaisans Afrika serta cita-cita kawasan yang damai dan aman. Agenda 2063 juga membahas identitas budaya dan tradisi yang kuat, bernilai dan bermoral.

Agenda tersebut bertujuan agar Afrika menjadi produsen dan pembangunan global yang kuat, bersatu, tangguh dan efektif melalui komunitasnya (pembangunan berbasis masyarakat).

Sedangkan Indonesia Africa Forum (IAF) kedua akan diselenggarakan di Bali pada 1-3 September 2024. Pahla mengatakan forum Indonesia-Afrika kedua akan fokus pada isu-isu terkait transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, pangan, ketahanan kesehatan, dan kerja sama pembangunan.

Ia mengatakan, forum tersebut juga diharapkan dapat menjadi ajang negosiasi atau finalisasi perjanjian perdagangan antara pelaku usaha Indonesia dan Afrika. 

“Tujuan khusus dari forum tingkat tinggi ini adalah untuk mencapai kesepakatan di bidang perdagangan dan kerja sama di bidang perekonomian senilai 3,5 miliar dolar AS atau Rp 58 triliun,” tutupnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel