Bisnis.com, JAKARTA – Deputi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan Hidup, Jose V. Fernandes menegaskan, perdagangan dengan Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia. 

Hal itu disampaikannya menanggapi kritik bahwa belum ada tindakan nyata dalam Indo-Pacific Economic Framework atau IPEF, khususnya pada pilar perdagangan. 

Menurut Fernandes, perdagangan dengan Indonesia meningkat sebesar 21% dalam lima tahun terakhir. Tahun lalu, perdagangan bilateral antara Indonesia dan Amerika mencapai US$35 miliar. 

Amerika Serikat juga mencatat peningkatan perdagangan dengan Asia sebesar 114% selama dekade terakhir. 

“Saat ini Amerika merupakan investor asing terbesar di kawasan Asia. “Kami adalah investasi asing langsung (FDI) nomor satu di sini,” ujarnya dalam jumpa pers di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Senin (15/7/2024). 

Selain itu, ia menjelaskan bahwa lebih dari 6.000 bisnis beroperasi di Asia, menciptakan lebih dari satu juta lapangan kerja di wilayah tersebut.

Perdagangan di kawasan Asia juga menciptakan 625.000 lapangan kerja di Negeri Paman Sam. 

“Ini adalah hubungan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan negara-negara Asia, tapi juga Amerika Serikat. Oleh karena itu, kami menegaskan kembali keyakinan kami terhadap sentralitas ASEAN,” tutupnya. 

Fernandes menegaskan kembali pentingnya hubungan dengan kawasan, dan menyatakan bahwa hubungan strategis komprehensif dengan Vietnam telah meningkat selama setahun terakhir.

Dia mengatakan diskusi IPEF menghasilkan kesepakatan mengenai banyak isu dan Amerika mengikuti hal tersebut.

“Hubungan ekonomi dan perdagangan kami kuat. Kami terus berbenah dan saya yakin ini sudah menjadi hasilnya,” ujarnya.

Mengutip Global Times dalam laporannya pada Februari 2024, ia mengatakan inisiatif ekonomi IPEF belum mengarah pada kesepakatan perdagangan yang nyata. 

Media Jepang, Nikkei Asia, juga menyebut prospek divisi perdagangan IPEF tampak “lebih suram” karena politisi AS menentang perdagangan bebas. 

Wakil Presiden Senior Bidang Kebijakan Dewan Bisnis AS-ASEAN Mark Milley mengatakan dalam panel online pada bulan Januari 2024 bahwa terdapat kurangnya hasil IPEF yang konkrit, nyata, dan relevan secara komersial.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel