Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menilai pertumbuhan kredit perbankan yang tumbuh bergantung pada sinyal The Fed untuk menurunkan suku bunga yang diperkirakan akan terjadi pada September mendatang. 

Pasalnya, suku bunga Federal Reserve AS selama ini dijadikan acuan suku bunga global yang bergerak searah.

“Jika suku bunga diturunkan beberapa basis poin [bps] dalam beberapa bulan terakhir, diperkirakan perekonomian ke depan akan lebih buruk dan kita bisa mempertimbangkan perubahan pertumbuhan kredit yang tinggi,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (18/1). 9/2024). 

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menetapkan target pertumbuhan kredit sebesar 10-12% hingga akhir tahun 2024.

Sementara itu, dalam Rapat Dewan Gubernur BI (RDG) yang digelar hari ini, Rabu (18/9/2024), bank sentral memutuskan untuk menurunkan suku bunga BI sebesar 25 poin menjadi 6,00% dari 6,25%.

Salah satu pelaku perbankan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga melakukan update II/2024. Target pertumbuhan kredit yang ditetapkan dalam rencana bisnis bank (RBB) pada semester 2018, yang sebelumnya ditetapkan sebesar 13% hingga 15%.

Diketahui, perseroan menyalurkan kredit secara akumulasi pada enam bulan pertama tahun 2024 mencapai Rp 1,532 miliar, naik 20,5% year-on-year. Pertumbuhan pinjaman ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri yaitu sebesar 12,36% per Juni 2024. 

Melihat situasi yang menguntungkan ini, kami telah merevisi panduan loan-to-value menjadi 16%-18% dengan dukungan kuat dari sebelumnya 13%-15%,” kata CEO Bank Mandir Darmawan Junaidi.

Pada saat yang sama, portofolio kredit Bank Mandir tumbuh secara signifikan. Kontribusi terbesar berasal dari penyaluran kredit pada sektor korporasi yang tumbuh sebesar 29,7% per tahun dilatarbelakangi oleh tingginya permintaan pada sektor tersebut. Pada saat yang sama, sektor ritel tumbuh 10,8% sepanjang tahun dibandingkan dengan 8,6% sektor komersial.  

Menurut Darmawan, strategi pertumbuhan dunia usaha akan dilaksanakan melalui ekosistem dan melalui departemen utama di setiap wilayah, saluran distribusi perseroan, baik cabang maupun platform digital.  

Sebagai pedoman, tingkat bunga bersih dan biaya kredit akan dijaga pada level masing-masing 5-5,3% dan 1-1,2%.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA