Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham AS di Wall Street di New York melonjak pada akhir perdagangan Kamis (8/8/2024), setelah tunjangan pengangguran turun lebih dari perkiraan sehingga menyebabkan konsolidasi di pasar tenaga kerja AS. . .

Pada Jumat (9/8/2024), Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,76% atau 683,04 poin pada 39.446,49, sedangkan indeks S&P 500 menguat 2,30% atau 119,81 poin pada 5.319, 31, dan 2,8q. menurut Reuters. 464,22 poin 16.660,02.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Kamis bahwa tunjangan pengangguran turun 17.000 menjadi 233.000 untuk pekan yang berakhir 3 Agustus, kenaikan terbesar dalam 11 bulan dan meleset dari ekspektasi para ekonom sebesar 240.000.

Data klaim diawasi dengan ketat setelah perkiraan laporan pekerjaan bulan Juli pada hari Jumat lalu memicu penurunan pasar keuangan global pada hari Senin.

Bagian dari aksi jual ini adalah karena investor terpaksa keluar dari bisnis yang meminjam dengan harga murah untuk membeli dolar dan mata uang lainnya di Jepang untuk berinvestasi pada aset dengan imbal hasil tinggi. Pelonggaran tersebut berkontribusi pada penurunan 12% pada saham Jepang pada hari Senin, dengan S&P 500 (.SPX) turun 3%.

Kenaikan pada hari Kamis “sangat kuat” untuk data klaim, kata Tony Roth, kepala investasi di Wilmington Trust di Radnor, Pennsylvania.

“Kalau menyangkut satu data kecil, itu lebih penting daripada apa yang biasa Anda lihat. Klaim pengangguran memang penting, tapi informasi apa pun dalam kumpulan data yang sangat besar tidaklah penting. Ada inkonsistensi di dalamnya.”

Namun dia mengatakan data baru ini menggembirakan setelah laporan pekerjaan bulan Juli dan survei pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan awal pekan ini.

“Hari ini adalah informasi kedua yang kami dapatkan minggu ini yang menunjukkan bahwa laporan Jumat lalu adalah palsu,” ujarnya.

Namun para ahli strategi dan pengelola keuangan menyarankan investor untuk lebih fleksibel karena faktor-faktor lain mengesampingkan pelemahan yang biasa terjadi pada bulan Agustus dan September.

“Kita akan menghadapi pemilu AS, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, cuaca buruk dan data ekonomi yang akan dirilis, dan kita juga akan melihat tanggapan The Fed terhadap hal tersebut. Kita berada dalam periode ketidakpastian dan pasar membenci ketidakpastian,” kata Irene, ahli strategi AS. di BCA Riset.

Sementara itu, indeks saham global terluas MSCI (.MIWD00000PUS) naik 11,40 poin, atau 1,48%, menjadi 782,10. Sepanjang sesi hari Kamis, indeks global telah mencatat 16 penurunan atau kenaikan harian sebesar 1% atau lebih, sementara S&P 500 telah mencatat 32 pergerakan sejauh ini.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA