Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan terjadi gelombang kedua ledakan perangkat komunikasi nirkabel yang menewaskan 20 orang dan lebih dari 450 orang. 

Walkie talkie adalah perangkat komunikasi genggam yang menggunakan gelombang radio. Teknologi ini tidak memerlukan kredit komunikasi. 

Setelah ribuan perangkat pager meledak, giliran walkie-talkie yang digunakan kelompok bersenjata Hizbullah untuk meledak di pinggiran selatan ibu kota Beirut, Lembah Bekaa, dan di Lebanon Selatan. Kawasan ini digadang-gadang menjadi benteng pertahanan Israel. 

Beberapa ledakan terjadi ketika pejuang Hizbullah menghadiri pemakaman puluhan anggotanya yang tewas akibat ledakan pager pada hari Selasa. Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan itu. Israel belum berkomentar.

BBC melaporkan pada Rabu (19/9/2024) bahwa serangan itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengumumkan “babak baru dalam perang” dan ketika divisi tentara Israel dikerahkan kembali ke utara.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Yoav Galant mengatakan Israel “membuka fase baru dalam perang.” Ia juga mengatakan bahwa pusat konflik bergerak ke arah utara melalui pengalihan sumber daya dan pasukan.

Israel mengonfirmasi bahwa divisi militer yang baru-baru ini terlibat di Gaza telah dikerahkan kembali ke utara.

Hizbullah mengatakan pihaknya mendukung Hamas – yang juga didukung oleh Iran dan dilarang sebagai organisasi teroris oleh Israel dan sebagian besar negara Barat – dan hanya akan mengakhiri serangan lintas batasnya setelah pertempuran di Gaza berakhir.

Indikasi mengenai apa yang akan dilakukan kelompok ini selanjutnya mungkin muncul pada hari Kamis, ketika pemimpin mereka yang berpengaruh, Hassan Nasrallah, menyampaikan pidato.

Kantor pers Hizbullah pada hari Rabu mengumumkan kematian 13 pejuangnya, termasuk seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, akibat ledakan gelombang kedua.

Dikatakan juga bahwa kelompok tersebut menargetkan tentara Israel di dekat perbatasan dan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada siang hari, menembakkan roket ke posisi artileri Israel.

Militer Israel mengatakan sekitar 30 roket lepas landas dari Lebanon pada hari Rabu, menyebabkan kebakaran tetapi tidak ada korban jiwa.

Dia mengatakan pesawat Israel menyerang pejuang Hizbullah di Lebanon selatan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan “risiko eskalasi yang serius” dan meminta semua pihak untuk “menahan diri dari tindakan yang berlebihan”.

Kemungkinan terjadinya konflik besar-besaran semakin meningkat setelah 11 bulan terjadi bentrokan lintas batas yang dipicu oleh perang antara Israel dan Hamas di Gaza.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel