Bisnis.com, JAKARTA – Makanan kenyang menjadi salah satu program penting pemerintahan Presiden Prabowo Subianto 2024-2029. Ia memberikan nama-nama wajah lama di Departemen Pertanian dan Peternakan kepada penanggung jawab acara tersebut.
Pada Senin (14/10/2024) dan Selasa (15/10/2024), Prabowo menunjuk 108 mantan pemimpin di kantornya. Sebagian besar peserta berasal dari kalangan politisi, akademisi, masyarakat dan pejabat pemerintah.
Menariknya, Prabowo juga mengundang seorang lansia yang pernah menjabat sebagai menteri atau wakil presiden di kantor pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Usai pertemuannya dengan Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku kembali dipercaya sebagai Menteri Pertanian. Ia mengatakan, salah satu hal yang ditekankan oleh Prabowo adalah soal ketersediaan pangan yang cukup.
Kata Amran di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Amran mengaku optimistis tujuan ketahanan pangan akan tercapai dalam empat tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami yakin kalau targetnya empat tahun, kami yakin dia akan dapat. Kenapa? Dulu, kami sempurna, yaitu (selama) tiga tahun dan (panen) empat kali,” kata Amran. seperti dilansir Antara, Kamis (17/10/2024).
Amran mengatakan, produk dari beras akan menjadi faktor utama dalam pembuatan sisa makanan tersebut. Setelah padi, lanjut Amran, selanjutnya dilirik jagung.
Produksi padi dan jagung harus ditingkatkan secara individu, kata Amran, guna mencapai tujuan penyediaan pangan.
“Kita kerjakan satu per satu, kita bangun satu per satu. Yang terpenting adalah pangan, pangan pokok, terutama beras, kalau tidak negara ini akan bermasalah.
Makanan khas merupakan salah satu kegiatan dalam program Asta Cita untuk Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Proyek yang banyak dilaksanakan adalah kelanjutan dan peningkatan industri produksi pangan atau industri pangan secara berkelanjutan, khususnya barang-barang beras, jagung, singkong, kedelai, dan gula. Diperkirakan setidaknya 4 juta hektar akan ditanami pada tahun 2029.
Selain Amran Sulaiman yang bekerja di Kementerian Pertanian, Sudaryono juga masuk dalam jajaran calon Kabinet Prabowo-Gibran. Mantan ajudan Prabowo ini dilantik Presiden Jokowi menjadi cawapres pada 18 Juli 2024. Menteri sedang mengumpulkan bahan makanan
Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, Prabowo disebut-sebut akan membentuk kementerian koordinator baru yakni Kementerian Koordinasi Pangan.
Sementara posisi Menteri Pengolahan Pangan akan diisi oleh sosok lama Zulkifli Hasan yang saat ini menjabat Menteri Perdagangan pada pemerintahan Presiden Jokowi.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku diminta mengisi jabatan Menteri Pangan di kabinet Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
“Iya [keterampilan berorganisasi],” kata Zulhas saat menghadiri diskusi politisi di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).
Ia mengatakan, Prabowo menegaskan pemerintahan mendatang akan tetap waspada terhadap krisis pangan. Ia mengaku mendapat perintah dari Prabowo untuk kembali mewujudkan Indonesia mandiri dalam lima tahun ke depan.
“Presiden terpilih telah menegaskan bahwa kita harus puas dengan pangan kita dalam lima tahun,” pungkas Zulhas.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto menyetujui pusat pangan tersebut untuk mencapai tujuan swasembada pangan Indonesia.
Direktur Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodew mengatakan swasembada pangan merupakan program terpenting Prabowo Subianto.
“Dalam perencanaan ke depan, swasembada pangan adalah hal terpenting bagi presiden terpilih [Prabowo Subianto] agar daerah-daerah ini bisa menjadi food hub bagi kita, hal yang kita harapkan bisa kita dapatkan,” kata Fajarini saat dihubungi . . Disela-sela acara Gambir Trade Talk bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Permudah Ekspor Produk Pertanian Indonesia’ di Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia masih mengimpor beras. Tercatat impor beras tertinggi mencapai 3,23 juta ton sepanjang Januari-September 2024. Jumlah tersebut meningkat 80,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,78 juta ton.
Fajarini mengatakan, jutaan beras yang diimpor pemerintah dibutuhkan karena produk lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika tidak, kata dia, akan terjadi perubahan harga beras.
Tentu saja impor diperlukan jika kebutuhan dalam negeri tidak mencukupi. “Kalau tidak ada, misalnya terjadi fluktuasi harga, beras akan berkurang,” jelasnya.
Pasalnya, sektor pertanian menjadi penopang pertumbuhan nasional yang mampu mencapai 13,78% per tahun (year and year/yoy) pada triwulan II tahun 2024. Fajarini menjelaskan, sektor pertanian merupakan penerima porsi perekonomian nasional terbesar kedua di dunia. triwulan II tahun 2024, dengan pertumbuhan 3,25% yoy.
“Kami berharap sektor pertanian ini dapat menjadi tempat yang penting di Indonesia, baik bagi peningkatan perekonomian nasional maupun bagi peningkatan devisa,” ujarnya.
BPS sebelumnya mengumumkan nilai impor beras mencapai US$2,01 miliar pada Januari-September 2024, meningkat 105%. Sedangkan tahun lalu sebesar 980,44 juta dollar AS.
Sementara itu, impor beras Indonesia berasal dari Thailand yang mencapai 1,14 juta ton, Vietnam 998.040 ton, dan Pakistan 463.396 ton.
Data BPS juga mengungkapkan bahwa peristiwa El Nino berdampak pada berkurangnya luas tanaman pada tahun 2024. Oleh karena itu, produksi beras di Indonesia diperkirakan akan menurun pada tahun ini. Di sini sesuai dengan luas lahan yang diharapkan (panen) padi dan gabah kering (GKG) dimana penurunan hasil padi yang diharapkan mengalami penurunan.
Pada tahun ini, produksi beras untuk konsumsi diperkirakan hanya sebesar 30,34 juta ton, turun 0,76 juta ton dibandingkan tahun lalu.
Pasalnya pada bulan Januari-April terjadi penurunan produksi padi sebesar 1,91 juta ton dibandingkan tahun 2023. Namun pada bulan Mei-Agustus dan September-Desember dianggap produknya meningkat. , masing-masing dari 0,16 juta ton menjadi satu juta ton.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA