Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meminta maaf atas dampak banyaknya domain layanan yang tidak bisa diakses masyarakat akibat kendala teknis terkait Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam keterangannya hari ini menyebutkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) Kemendikbud mempunyai 47 wilayah layanan atau aplikasi di bidang pendidikan dan kebudayaan yang terdampak gangguan teknis PDNS. ).

Sedangkan domain layanan meliputi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), Beasiswa Pendidikan, KIP Perguruan Tinggi dan Layanan Perizinan Film.

“Kemendikbud mohon maaf atas gangguan dan ketidaknyamanan yang terjadi,” kata Kemendikbud dalam keterangan resmi, Selasa (25/6/2024).

Meski demikian, Kementerian yang dipimpin Menteri Nadiem Makarim mengaku terus berkoordinasi kuat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika selaku pengelola PDNS 2 untuk memulihkan layanan secara bertahap.

Sedangkan bagi masyarakat, dapat menyampaikan permintaan atau laporan sementara melalui Departemen Pelayanan Terpadu Kemendikbudristek melalui domain ult.kemendikbud.go.id.

“Saat ini berbagai layanan seperti layanan IG, layanan kebugaran Pusmendik, dan layanan DNS Pusdatin Kemendikbudristek telah berhasil dipulihkan,” ujarnya.

Bisnis.com mengunjungi domain layanan bursa Kemendikbut https://beasiswa.kemdikbud.go.id hingga dibuka pada pukul 19.30 WIB, namun halaman tersebut tidak dapat diakses dengan pesan “Halaman ini tidak dapat dibaca”.

Begitu pula dengan muncul notifikasi pada 20 Juni dengan domain https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/ terkait kendala teknis pada layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Kementerian Komunikasi dan Informatika. 2024 pukul 04.15 WIB, “Kami informasikan bahwa pengguna PDNS 2 mungkin mengalami kendala karena tidak tersedianya layanan dan aplikasi.”

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezara Patria sebelumnya mengatakan, prioritas pihaknya adalah menjadikan migrasi data sebagai prioritas layanan publik yang terganggu akibat serangan siber. Ia mengatakan akan selalu ada peluang serangan siber terhadap sistem seperti PDNS 2.

Serangan dunia maya mencari lubang kecil untuk mempengaruhi data dan sistem terintegrasi, katanya. Namun Nezara mengklaim PDNS 2 memiliki fasilitas Disaster Recovery Center (DRC) yang berfungsi memulihkan layanan yang terdampak serangan siber.

Nezara juga mengatakan, pemulihan data dan sistem PDNS akan dilakukan secepatnya. Termasuk di dalamnya layanan keimigrasian yang dapat direhabilitasi dan digunakan kembali oleh masyarakat. Sementara itu, layanan lain yang terdampak masih dijadwalkan untuk dipulihkan oleh tim mereka, katanya.

Sementara itu, Samuel Abrijani Pang, Direktur Jenderal Program TI Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan kecepatan pemberian layanan tergantung pada koordinasi antara pemilik aplikasi dengan penyedia PDNS dan waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer data ke server baru. .

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel