Bisnis.com, JAKARTA – Beredar video di media sosial seorang wanita meninggal dunia setelah gigi bungsunya dicabut.
Informasi tersebut disampaikan pria pemilik akun tiktok @davin.a.s.
Dalam video tersebut ia mengatakan awalnya hanya akan berobat ke dokter gigi umum, kemudian disarankan untuk melepasnya setelah melihat hasil rontgen. Ia tidak tahu kalau pencabutan gigi bungsu harus dilakukan oleh dokter bedah mulut.
Dalam videonya, ia memperlihatkan istrinya terbaring di rumah sakit dengan bantuan selang medis.
Lalu apa sebenarnya risiko dan bahaya pencabutan gigi bungsu?
Menurut RS Germina, gigi bungsu merupakan salah satu gigi yang sering menimbulkan masalah pada masa pertumbuhannya.
Gigi bungsu yang sering disebut gigi geraham ketiga ini biasanya patah pada usia 17-25 tahun. Seringkali tidak ada cukup ruang untuk tumbuhnya gigi bungsu, karena mulut sudah penuh dengan 28 gigi lainnya.
Terganggunya pertumbuhan gigi bungsu ini disebabkan oleh kurangnya ruang bagi gigi tersebut untuk tumbuh.
Pertumbuhannya bisa hanya setengah atau bahkan sebagian kecil dari apa yang tampak di atas gusi. Akibatnya, area sekitar juga akan berisiko merasa terganggu dan rusak, sehingga sangat tidak nyaman dan tidak baik bagi kesehatan Anda.
Jika gigi bungsu tumbuh normal dan tanpa intervensi, maka tidak perlu dilakukan operasi gigi bungsu. Dalam hal ini, gigi bungsu dapat dibersihkan tanpa mengganggu pembersihan gigi lainnya.
Gangguan kesehatan akibat gigi bungsu yang mengalami gangguan pertumbuhan dapat menyebar dan menimbulkan rasa sakit bahkan komplikasi. Masalah yang tidak hanya terjadi pada mulut saja, namun dapat berdampak pada kesehatan tubuh, oleh karena itu ada baiknya untuk menghilangkannya. Beberapa tanda gigi bungsu harus dicabut adalah: Timbulnya rasa sakit yang sangat menyiksa, seperti perikoronitis, yaitu infeksi pada gigi bungsu yang disebabkan oleh sisa-sisa makanan, plak, dan sisa-sisa lain yang terperangkap di antara gusi dan gigi. Penyebab infeksi gigi bungsu adalah sisa makanan yang ada di area gigi bungsu tidak terbuang. Hal ini menyebabkan terulangnya infeksi pada gigi yang berdekatan
Jika gigi bungsu menimbulkan masalah atau rasa tidak nyaman, diperlukan pemeriksaan rontgen untuk memastikan sebagian gigi masih berada di tulang dan tertutup gusi.
Selain itu, jika Anda mengalami sakit kepala, leher kaku, rasa tidak nyaman pada leher dan bahu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter bedah mulut.
Selain itu, pemeriksaan ini juga menentukan bagaimana letak akar gigi, apakah terdapat kelainan seperti kista, dan apakah letak akar gigi pada area penting, seperti akar gigi bungsu rahang bawah, yang terkadang. sinus masuk
Sekilas pencabutan gigi dan bedah gigi merupakan prosedur alami. Gigi yang rusak atau kista dan tumor yang berkembang dari gigi sebaiknya segera dicabut atau melalui pembedahan.
Pencabutan gigi dan prosedur perawatan gigi umumnya tidak menyebabkan kematian.
Kemungkinan kematian akibat memperoleh kebijaksanaan sangat rendah, lapor Damorelaw. Sebuah studi yang dilakukan oleh National Institutes of Health mengenai angka kematian gigi, yang meninjau lebih dari 20 penelitian sejak tahun 1955, melaporkan 218 kematian dalam 71,435,282 prosedur perawatan gigi, atau angka kematian 1 dalam 327,684, atau 3 dalam sejuta. Risiko umum dari pencabutan gigi bungsu adalah infeksi, kerusakan saraf, dan soket kering.
Sepuluh juta gigi bungsu dicabut setiap tahun di AS. Meskipun pencabutan gigi bungsu mutlak diperlukan bagi sebagian orang, banyak ahli bedah mulut menyarankan pencabutan gigi ketiga untuk mencegah kemungkinan infeksi atau kerusakan gigi.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa kurang dari 12% gigi bungsu yang terkena impaksi mengalami infeksi atau kerusakan pada gigi yang berdekatan. Sebagai perbandingan, sekitar 1 dari 15 orang menderita radang usus buntu, namun tidak ada asosiasi medis yang merekomendasikan operasi usus buntu sebagai tindakan pencegahan. Menurut laporan dokter gigi, kematian terjadi akibat pencabutan gigi, dimana gigi atau area sekitar gigi sudah lama terinfeksi dan alergi terhadap anestesi lokal yang diberikan oleh dokter.
Operasi gigi dan pencabutan gigi ganda juga tidak akan menyebabkan kematian.
Selama kondisi umum pasien baik, banyak prosedur dan pembedahan gigi dapat dilakukan. Pemeriksaan pencabutan gigi Dokter gigi atau dokter gigi tentang keadaan dan riwayat keadaan umum pasien (diabetes, kencing manis, asma, alergi, dll) Pemeriksaan keadaan umum untuk pencabutan, pembedahan, dll. Pemeriksaan kondisi kelenjar getah bening, pembengkakan di sekitar mulut dan wajah, dll. Memilih klinik yang bersih dan steril dengan pertanyaan tentang standar gigi Kunjungi dokter gigi.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA