Bisnis.com, Jakarta – Buy Now Pay Later (BNPL) atau pembiayaan gaji yang ditawarkan perbankan dan perusahaan pembiayaan semakin berkembang hingga Juni 2024.
Dalam Siaran Pers Hasil Bulanan RDK Juni 2024, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Keuangan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Organisasi Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Agusman mencatat pembiayaan perusahaan keuangan sebesar Rp7,24 triliun.
Pada Senin (05/08/2024), dia mengatakan “peningkatan pembelian kini meningkatkan pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan pembiayaan sebesar 47,81%.”
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya atau Mei 2024 yaitu 37,61% y/y. Pada bulan Juni 2024, terjadi penurunan kredit bermasalah dari deklarant yaitu sebesar 3,07% dari total volume NPF dari 3,22% pada bulan Mei 2024, seiring dengan peningkatan financing spread.
Kemudian pada bank pembayar, saldo debitnya terus meningkat sebesar 47,52% menjadi Rp 17,72 triliun. Dengan demikian, total penyaluran pembiayaan filantropi tercatat sebesar Rp 24,96 triliun hingga Juni 2024.
Jumlah akunnya sebanyak 17,48 juta dibandingkan 17,26 juta pada Mei 2024. OJK juga melaporkan risiko kredit debitur bank menurun menjadi 2,50% pada Juni 2024 dari 2,61% pada Mei 2024.
Sementara itu, pada periode yang sama, outstanding pembiayaan pinjaman P2P tumbuh sebesar 26,73% y/y, yaitu sebesar 25,44% y/y sejak Mei 2024. Outstanding pembiayaan pinjaman P2P mencapai Rp66,79 triliun.
“Total risiko kredit macet [TWP90] diperkirakan akan tetap sebesar 2,79%, namun pada Mei 2024 akan menjadi 2,91%,” kata Agusman.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel