Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp8.461,93 triliun pada 31 Agustus 2024 atau 38,49% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Jumlah tersebut turun sekitar Rp40,76 triliun dibandingkan bulan sebelumnya atau posisi utang pemerintah sebesar Rp8.502,69 triliun pada Juli 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menegaskan pihaknya akan terus mengelola utang tersebut secara berkelanjutan.
Pemerintah akan mengelola utang secara hati-hati dan terukur untuk mencapai portofolio utang yang optimal dan mendukung pengembangan pasar keuangan dalam negeri, kata Sri Mulyani dalam dokumen APBN September 2024 yang dikutip Kamis (26/9/2024). katanya.
Dia mencatat, utang pemerintah terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 7.452,65 triliun dan pinjaman sebesar Rp 1.009,37 triliun.
Rinciannya, utang SBN terdiri atas utang dalam negeri Rp6.063,41 triliun dan valas Rp1.389,14 triliun. Pinjaman dalam negeri sebesar Rp39,63 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp969,74 triliun.
Sementara Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara telah memperoleh uang pinjaman senilai Rp347,6 triliun hingga akhir Agustus 2024. Ia mengumumkan pemerintah menyiapkan Rp648,1 triliun dari APBN 2024 untuk pembiayaan utang.
“Pembiayaan utang, realisasinya hingga 31 Agustus sebesar Rp347,6 triliun. Ini 53,6% dari target APBN,” kata Suahasil dalam konferensi pers APBN yang digelar di kantor Kementerian Keuangan, Senin (23/09/2024).
Ia mencatat, realisasi tersebut digunakan untuk dua pembiayaan yakni SBN (net) sebesar Rp310,4 triliun dan pinjaman (net) sebesar Rp37,2 triliun.
Selain itu, Suahasil mengungkapkan terdapat peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Realisasi pembiayaan utang hingga akhir Agustus 2023 hanya Rp 198,7 triliun.
Diakui Suahasil, meski meningkat, pemerintah tidak khawatir karena diperkirakan akan ada aliran uang masuk ke emerging market seperti Indonesia setelah Fed funds rate atau suku bunga The Fed diturunkan sebesar 50 basis poin. poin bulan ini.
“Dengan masuknya ini, kita bahkan bisa menjaga dan meningkatkan imbal hasil dan biaya bunga. Ini merupakan perkembangan yang baik dan perlu dilanjutkan dengan memperhatikan arah pergerakan pasar keuangan global,” ujarnya. Posisi utang pemerintah pada tahun 2024:
Sumber: Kementerian Keuangan, diolah
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel