Bisnis.com, Jakarta – Konglomerat Harmanto Tanoko mengincar bank jumbo usai menjual saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN).
Hermanto Tanoko mengungkapkan, dirinya pernah melihat bank-bank jumbo seperti PT Bank Negara Indonesia TBK. (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. ( BBRI ) memiliki valuasi yang menarik.
“BBNI bagus kan? Di antara empat besar, BBNI yang valuasinya paling menarik. Lalu BBRI juga turun lebih dalam. Kedua bank ini yang difavoritkan,” kata Harmanto saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia. Senin (7/8/2024).
Saat dikonfirmasi rencana pembelian saham kedua bank tersebut, pimpinan Cat Avian mengaku yang melakukan penimbunan tersebut. “Kami melakukannya,” lanjutnya.
Dalam pemberitaan bisnis sebelumnya, nama Harmanto Tanoko memang tidak tercatat dalam 20 besar pemegang saham BDMN pada Mei 2024. Namun sebelumnya, Harmanto Tanoko menduduki peringkat ke-13 pemegang saham terbesar pada Desember 2023.
Kepemilikan saham BDMN dipertahankan hingga Februari 2024. Bahkan, berhasil naik ke posisi 12 ketika Reksa Dana Insight Infra Development mengurangi kepemilikannya dari semula 7.465.600 saham atau 0,08% menjadi 6.000.000 atau 0,06%.
Namun pada Maret 2024 hingga Mei 2024, namanya menghilang. Posisinya kemudian digantikan oleh HSBC Broking Securities (Asia) dengan kepemilikan 6.982.843 saham atau 0,07%.
Saat dikonfirmasi Bisnis, Harmanto akan menjabat sebagai Komisaris Utama PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) membenarkan bahwa mereka sedang melakukan pengalihan saham.
“Melihat tekanan di sektor keuangan, saya mengalihkan saham BDMN ke saham energi,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (20/06/2024).
————-
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel