Bisnis.com, JAKARTA – Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR) PT Energia Prima Nusantara menargetkan peningkatan kapasitas listrik Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) menjadi 156 megawatt sepanjang tahun 2024.
CEO Energia Prima Nusantara Boy Gemino Kalauserang mengatakan, setelah mengakuisisi aset panas bumi tersebut, EPN akan fokus meningkatkan kapasitas portofolio asetnya yaitu PLTS dan PLTMH.
“Sekaligus kami akan berusaha meningkatkan operasional dan kinerja yang ada saat ini,” kata Boy, Jumat (10/5/2024). Informasinya, penambahan kapasitas PLTS puncak 15 megawatt dan PLTMH milik PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) sebesar 15,4 megawatt.
Saat ini EPN mempunyai kapasitas terpasang PLTS puncak 17 megawatt, PLTMH ARKO dengan mini hidro Cikopo, dan mini hidro Tomassa masing-masing 7,4 megawatt dan 10 megawatt. Kapasitas panas bumi terkini kawasan panas bumi Kawasan Dedepe sebesar 91,2 megawatt.
Seperti diketahui, EPN baru-baru ini mengakuisisi 49,6% saham PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) senilai US$ 51,9 juta. SES memiliki 25,2% saham PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) yang mengoperasikan proyek panas bumi di Sumatera Selatan dengan kapasitas saat ini 2 x 49 MW.
Kemudian pada 15 Maret 2024, EPN mengakuisisi 20,2% saham SERD senilai $80,7 juta. Setelah transaksi ini, total kepemilikan langsung dan tidak langsung EPN di SERD adalah sebesar 32,7%.
Setelah mengakuisisi Rantau Dedep, Boy mengatakan pihaknya akan menerapkan rencana investasi yang mempertimbangkan pengembangan kapasitas dan kebijakan ESG. Terkait dana yang diberikan, Boy mengatakan pendanaan tergantung jenis pekerjaan dan proyek.
“Misalnya ada pembiayaan ke bank untuk membiayai proyek itu, kita harus mengharapkannya dalam bentuk hukum, jadi saya tidak bisa bicara karena itu terkait dengan proyek normal. Kalau ada proyek peluang, kita akan melakukannya. pengembalian kepada pemegang saham mengenai investasi mereka.”
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel