Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang dipulihkan bertambah menjadi 86 layanan yang berasal dari 16 tenant. Total tenant yang terkena serangan ransomware ini sebanyak 282 tenant. 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengatakan upaya pemulihan layanan PDNS 2 ini dilakukan tim yang terdiri dari Kementerian Informasi dan Komunikasi, BSSN, PT Telkom Tbk dan partisipasi aktif seluruh tenant.

Hingga 12 Juli pukul 17.30, sudah ada 86 layanan dari 16 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang sudah beroperasi, kata Hadi. 

Hadi menjelaskan, sejumlah layanan publik yang berhasil dipulihkan, selain layanan perizinan, juga mencakup layanan informasi dalam bentuk portal. Termasuk layanan beasiswa yang dikelola Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 

Hadi menambahkan, tim kini terus berupaya memulihkan layanan publik secepatnya dengan tetap memperhatikan aspek pencegahan. Proses pemulihan layanan dibagi menjadi tiga zona fase berdasarkan teknik pemrosesan data.

“Data yang terdampak kejadian PDNS 2 berada pada zona merah dan ditandai ‘karantina’.” “Selanjutnya akan kami pindahkan ke zona hijau untuk meningkatkan keamanan dan memindai kerentanan sebelum dapat beroperasi atau mengunggah data layanan publik ke pusat data lain di zona hijau,” jelasnya lagi.

Hadi mengatakan, setiap tahapan pemugaran dilakukan secara cermat dan cermat. Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir kerentanan terhadap serangan siber yang dapat menembus dan berdampak pada layanan publik.

“Pemerintah melakukan pembersihan data yang diduga malware atau virus dari data yang diselamatkan dan juga memperkuat parameter keamanan infrastruktur,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA