Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia telekomunikasi Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memberikan informasi terkini mengenai rencana merger perseroan dengan PT XL Axiata Tbk. (DI LUAR).

Merza Fachys, Presiden Smartfren, mengatakan rencana penggabungan Smartfren XL dengan Axiata merupakan momen yang tepat.

“Senang rasanya bisa berkumpul. “Masih proses, itu namanya proses yang benar dan butuh waktu,” kata Merza pada 06-06-2024.

Namun, Merza mengatakan penyedia telekomunikasi yang terdaftar sebagai FREN itu ingin merger dilakukan secepat dan secepat mungkin. Namun dengan masuknya Merza maka pergerakan kategori kanan berjalan dengan baik, dimana Smartfren dan XL Axiata masih mencari informasi dan informasi lebih lanjut, mulai dari keuangan, teknologi, hukum.

“Kami berharap bisa mengambil kesimpulan yang tepat dalam waktu singkat. Tapi itu proses yang sulit, karena kami tahu kami ingin mempelajari semua yang ada di masing-masing perusahaan,” jelasnya.

Di sisi lain, Merza menyebut pihaknya belum membahas masa depan pemegang saham karena aksi korporasi tersebut. Namun, dia mengatakan pemerintah siap mendukung merger tersebut.

Disinggung soal pasar saham, Merza enggan menjawab apakah saham Smartfre akan tetap bebas atau tercatat di pasar saham. Dia menambahkan: “[Saham FREN] tergantung pada keputusannya.”

Sejak Kamis (6/6/2024), saham FREN mengalami pergerakan yang luar biasa. Merza mengatakan perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi dan literasi dengan para analis.

Jika bicara laporan keuangan, Smartfren dan anak perusahaannya mengalami kerugian sebesar 253,42 miliar pada kuartal I 2024. Kerugian FREN membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 379,980 juta.

Sedangkan pendapatan usaha Smartfen senilai 2,77 miliar dan total pengeluaran mencapai 2,65 miliar pada kuartal I 2023.

Sebelumnya, Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas mengumumkan telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) penjajakan merger XL Axiata dan Smartfren, dengan tujuan membentuk entitas baru.

Lihat berita dan artikel lainnya di website Google dan saluran WA