Bisnis.com, JAKARTA – PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengulangi pembelian kembali berdasarkan keputusan Rapat Umum Anggota. GOTO telah mengindikasikan akan membeli kembali 700 juta saham pada Agustus 2024.

Dalam laporan keanggotaan saat ini, jumlah deposit GOTO mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Pada akhir Juli, GOTO telah mendaftarkan 14,08 miliar saham finansial, yang setara dengan 1,17% dari seluruh saham beredar.

Pada akhir Agustus, jumlah ini meningkat menjadi 14,78 miliar saham keuangan, atau setara dengan 1,23% dari seluruh saham beredar. Dengan demikian, ada peningkatan finansial sebesar 700 juta lembar saham per bulan.

Berdasarkan dokumen RTI, pada 12 Agustus hingga 30 Agustus, saham GOTO ditutup pada kisaran Rp 50 hingga Rp 54. Jika dihitung sederhana, Kantor GOTO setidaknya mengeluarkan dana Rp35,7 miliar hingga Rp37,8 miliar.

Jumlah tersebut masih jauh dari jumlah total yang disiapkan GOTO. Seperti diketahui, GOTO telah mengumumkan akan melakukan pembelian kembali saham dan menyiapkan dana sebesar 200 juta USD atau sekitar Rp 3,1 triliun (kurs 1 USD = Rp 15.500).

Presiden GOTO Patrick Valujo mengatakan dengan disetujuinya pembelian kembali anggota, GOTO akan selalu terbuka untuk mencari solusi demi kepentingan anggotanya.

“Kami akan terus melakukan buyback untuk kepentingan seluruh pemegang saham,” kata Patrick.

Sementara itu, 26 dari 35 analis merekomendasikan saham GOTO, berdasarkan data konsensus analis Bloomberg. Sembilan analis sisanya mempunyai peringkat hold pada saham GOTO.

Nilai tertinggi ada pada saham GOTO Mandiri Sekuritas. Mandiri Sekuritas memiliki rekomendasi Beli dengan target harga (TP) atau target harga Rp 125 untuk saham GOTO.

Selain Mandiri Sekuritas, salah satu sekuritas yang menjamin loyalitas TP terhadap saham GOTO adalah BNI Sekuritas. BNI Sekuritas menawarkan rekomendasi beli dengan TP Rp 100 untuk GOTO.

Di sisi lain, Goldman Sachs mengusulkan untuk menahan saham GOTO dengan TP Rp 68 per saham. Macquarie pun memasang target hold dengan TP Rp 55 per saham.

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA