Bisnis.com, JAKARTA – Suku bunga deposito perbankan meningkat setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga dasar. Sedangkan suku bunga simpanan di bank digital mencapai hingga 9%.

Berdasarkan data BI, suku bunga deposito bank satu bulan pada April 2024 mencapai 4,59%, meningkat 6 basis poin (bps) dibandingkan suku bunga deposito bulan lalu atau 4,53% pada Maret 2024.

Kenaikan suku bunga deposito bank mengikuti keputusan Bank Indonesia pada bulan lalu yang menaikkan suku bunga utama sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% dari 6%. Ini merupakan kenaikan pertama sejak Oktober 2023.​

Sementara itu, pada rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir pada 21-22 Mei 2024, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dasar pada level 6,25%.​

Belum lama ini (22/5/2024), Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI mengatakan: “Transmisi kebijakan moneter tetap lancar pasca kenaikan BI rate.”

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga memperkirakan tren kenaikan suku bunga deposito bank pada laporan indikator pasar keuangan sebelumnya.

Dalam laporan yang dikeluarkan beberapa waktu lalu (30 April 2024), LPS menulis: “Dengan likuiditas yang cukup, arah suku bunga tabungan rupee kemungkinan akan naik pasca penyesuaian suku bunga dasar.”

Namun LPS mencatat, respons antar kelompok perbankan diperkirakan berbeda-beda, bergantung pada posisi likuiditas internal masing-masing bank dan tujuan ekspansi dalam hal kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

Setoran bank digital

Sementara itu, suku bunga simpanan di bank digital lebih tinggi dibandingkan jenis bank lainnya. Misalnya saja bank digital Sea Group PT Bank Seabank Indonesia yang menawarkan produk simpanan dengan tingkat bunga tahunan hingga 6%. Lalu ada PT Krom Bank Indonesia Tbk. Produk tabungan BBSI (BBSI) dari Grup Kredivo menawarkan suku bunga hingga 8,75%.

PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) menawarkan produk tabungan dengan tingkat bunga hingga 9% per tahun.​​

Sasmaya Tuhuleley, Presiden SeaBank Indonesia, mengatakan meski suku bunga deposito tinggi, namun nasabah memiliki pertimbangan berbeda saat menyimpan dana di bank digital.

“Mereka (pelanggan) lebih tertarik pada free transfer, mereka tidak terlalu peduli dengan bunga. Tapi kalau free transfer terdampak maka akan berdampak,” ujarnya.​​

Sementara itu, Presiden ChromBank Indonesia Anton Hermawan mengatakan bank menawarkan suku bunga deposito yang tinggi untuk menarik minat nasabah.

“Untuk terus menjaring pengguna, Krom membangun produk dan layanan yang terdiferensiasi, Krom Bank menawarkan produk dan layanan yang berbeda dari bank tradisional, seperti suku bunga tinggi, fitur fleksibel, dan edukasi keuangan,” kata Bisnis bulan lalu.

Direktur Eksekutif Center for Economic and Legal Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan tren tingginya suku bunga bank digital akan terus berlanjut pada tahun ini dan pada dasarnya akan berlanjut hingga tiga tahun ke depan.

“Selain itu, persaingan dana di pasar semakin ketat karena perbankan juga bersaing dengan surat utang negara yang berbunga tinggi,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.​

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel