Bisnis.com, JAKARTA – Konektivitas regional dan peningkatan kemampuan digital menjadi kunci bagi usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia untuk menghadapi tantangan global. Hal tersebut disampaikan pada UOB Media Editors Circle bertema ‘Penguatan UKM Indonesia melalui konektivitas regional dan kemampuan digitalisasi’ yang diselenggarakan oleh UOB Indonesia pada Senin, 12 Agustus 2024.

Acara yang mempertemukan para pakar industri, pejabat industri, dan perwakilan pemerintah ini dibuka oleh Maya Rizano, Direktur Komunikasi dan Brand UOB Indonesia, dan menekankan pentingnya ekspansi ke pasar ASEAN dan menggunakan teknologi digital sebagai strategi utama untuk mendukungnya. kompetisi. UKM dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Sementara itu, Harapanman Kasan, Direktur Unit Bisnis UOB Indonesia, menekankan pentingnya konektivitas dan digitalisasi bagi UKM. Konektivitas regional menawarkan banyak peluang untuk ekspansi bisnis, sementara digitalisasi meningkatkan efisiensi dan daya saing.

“Di era ekonomi digital dan integrasi regional yang erat, UKM Indonesia perlu meningkatkan konektivitas dan memanfaatkan teknologi digital agar bisa bertahan dan berkembang.” kawasan ASEAN dan sekitarnya,” katanya.

Dalam wawancaranya, Chief Financial Officer UOB Enrico Tanuwidjaja mengatakan ekspor seperti produk makanan, karet, dan furnitur memiliki potensi untuk tumbuh. Namun, ia mengatakan sebaiknya fokus pada reformasi standar di sektor-sektor yang masih bergantung pada impor, seperti industri farmasi dan teknik mesin. Sementara itu, kepala wawasan dan transformasi UOB, Jasmine Yeo, menjelaskan hasil survei terhadap lebih dari 4.000 pengusaha di tujuh pasar ASEAN dan Tiongkok Raya.

“Digitalisasi merupakan strategi utama perusahaan untuk menjawab tantangan bisnis saat ini. 62% perusahaan yang telah menerapkan digitalisasi melaporkan peningkatan produktivitas, penguatan hubungan pelanggan, dan peningkatan bisnis secara keseluruhan,” ujarnya.

Yeo menambahkan bahwa tiga dari lima perusahaan berencana meningkatkan anggaran digitalisasi di tahun mendatang, dengan rencana mengeluarkan antara 10-25% lebih banyak. “Indonesia dan Tiongkok adalah negara dengan perekonomian terberat dalam hal pengalokasian dana untuk digitalisasi,” tambahnya.

Sementara itu, Mada Ayu Habsari, Direktur Asosiasi Energi Surya Indonesia, menekankan pentingnya peran perbankan dalam mendukung UKM. “Dukungan finansial diperlukan agar UKM dapat lebih berbisnis. Selain itu, otomasi operasional bisnis harus lancar sehingga pemilik usaha dapat fokus pada pengembangan bisnis,” ujarnya. Habsari juga menyoroti potensi energi terbarukan bagi UKM, dengan investasi awal PLTS rooftop sekitar Rp 20 juta per kWp, yang dapat meningkatkan penggunaan listrik pada siang hari sebagai bentuk komitmen UOB dalam mendukung UKM. “Kami kini hadir di 41 kota di Indonesia dan terus berekspansi ke daerah-daerah potensial. UOB juga menawarkan beragam solusi seperti UOB BizSmart dan UOB Infinity untuk membantu UKM meningkatkan bisnisnya,” jelasnya.

Beberapa praktik penting merupakan langkah yang harus diambil untuk mendorong pertumbuhan UKM Indonesia. Para peserta sepakat bahwa UKM Indonesia harus meningkatkan daya saingnya melalui digitalisasi dan efisiensi. Hal ini penting karena tekanan yang tinggi dan persaingan internasional yang semakin ketat. Selain itu, ekspansi ke pasar ASEAN dipandang sebagai peluang pertumbuhan yang penting bagi UKM Indonesia, mengingat ukuran ekonomi dan kedekatan geografisnya.

Para pembicara juga menekankan pentingnya dukungan finansial dan bantuan dari industri perbankan untuk mendukung pertumbuhan UKM. Dalam hal ini, peran lembaga keuangan seperti UOB Indonesia sangatlah penting. Sementara itu, pemerintah harus terus mendukung pengembangan dunia usaha dan memperkuat ekosistem digital untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan UKM. UOB Indonesia memiliki banyak solusi untuk mendukung pengembangan UKM. “Kami memahami permasalahan yang dihadapi UKM dan berkomitmen untuk menjadi mitra pertumbuhan mereka,” kata Dewi Tuegeh.

Melalui koneksi dan koneksi di kawasan ASEAN dan Tiongkok Raya, UOB memberikan peluang bagi nasabah untuk berekspansi secara geografis, serta menghadirkan produk dan layanan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan UKM, antara lain: UOB BizSmart: Solusi digital lengkap yang mengizinkan. UKM untuk mengelola fungsi bisnis seperti akuntansi, penggajian dan inventaris. UOB Infinity: Aplikasi perbankan digital yang memudahkan UKM dalam melakukan transaksi bisnis, termasuk transfer uang, pembayaran, dan pengelolaan kas. UOB FinLab: Pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan kemampuan digital dan manajemen pemilik UKM.

“Melalui solusi-solusi ini, UOB Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan UKM yang kami yakini sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Kami siap menjadi mitra UKM dalam menghadapi tantangan dan mencari peluang di era digital ini,” Dewi Tuegeh menyimpulkan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel