Bisnis.com, Jakarta – PT Bank UOB Indonesia bersiap menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV dan Obligasi Subulasi Berkelanjutan IV Bank UOB Indonesia dengan tujuan menghimpun dana masing-masing Rp 2 triliun. 

Berdasarkan keterbukaan informasi, perseroan menawarkan kedua obligasi Tahap I 2024 tersebut dengan jumlah pokok Rp 100 miliar. 

Selanjutnya, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi tersebut, setelah dikurangi biaya emisi, hanya akan digunakan perseroan untuk membayar utang. 

Laporan manajemen Bank UOB Indonesia, dikutip Jumat (21/6/2024), menyatakan: “Seluruh dana yang akan diterima dari penawaran umum obligasi subordinasi yang sedang berlangsung akan dikreditkan sepenuhnya oleh perseroan, setelah dikurangi biaya emisi.” digunakan untuk meningkatkan distribusi.” ,

Secara konkret, Obligasi Berkelanjutan IV diterbitkan dengan tingkat bunga 6,7% per tahun dan ditawarkan sebesar 100% dari jumlah pokok obligasi. 

Selanjutnya bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.

Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 26 September 2024. 

“Pembayaran bunga obligasi terakhir akan dibayarkan bersamaan dengan jumlah pokok obligasi pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 6 Juli 2025. Pelunasan obligasi akan dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo,” tulis manajemen, Kamis (20). /6/2024).

Sedangkan obligasi subordinasi ditawarkan dengan tingkat bunga 7,50% per tahun.

Obligasi subordinasi ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi subordinasi.

Sama halnya dengan Obligasi Tahan Lama, bunga Obligasi Subordinasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi, terhitung sejak tanggal pembayaran bunga Obligasi Subordinasi. 

Pembayaran bunga obligasi subordinasi pertama akan dilakukan pada 26 September 2024.

Sedangkan pembayaran bunga obligasi subordinasi secara final akan dibayarkan bersamaan dengan pelunasan pokok obligasi subordinasi pada saat jatuh tempo yaitu 26 Juni 2031. 

Pelunasan obligasi subordinasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo, ujarnya. 

Dalam pengumumannya, Bank UOB Indonesia memperkirakan jadwal penerbitan obligasi sebagai berikut: 

Masa penawaran umum: 20 – 21 Juni 2024 

Tanggal penugasan: 24 Juni 2024 

Tanggal pengembalian dana pesanan: 26 Juni 2024 

Tanggal penyerahan obligasi elektronik (tanggal penerbitan): 26 Juni 2024 

Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 27 Juni 2024

Seperti diberitakan, UOB Indonesia meraup laba bersih Rp 161,86 miliar pada kuartal I 2024. 

Di sisi intermediasi, UOB Indonesia mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11,25% year-on-year mencapai Rp90,84 triliun dibandingkan sebelumnya Rp81,66 triliun. Alhasil, aset pun meningkat 5,49% menjadi Rp 159,91 triliun pada Maret 2024. 

Terakhir, dari sisi pembiayaan, UOB Indonesia memperoleh dana pihak ketiga sebesar Rp 123,24 triliun pada kuartal pertama tahun 2024, meningkat tipis sebesar 0,03% year-on-year. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel