Bisnis.com, Jakarta – Distributor Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) menargetkan penjualan bijih nikel sebanyak 1,6 juta ton pada tahun 2024. 

Ari Setiawan, Investor Relations United Tractors, mengatakan saat ini tambang nikel UNTR, Stargate, masih memproduksi bijih nikel. Menurutnya, Stargate Foundry saat ini sedang dalam tahap pembangunan. 

“Stargate masih memproduksi bijih nikel karena smelternya masih dalam tahap pembangunan,” ujarnya Senin (1/7/2024). 

Dengan kondisi tersebut, United Tractors menargetkan penjualan bijih nikel sebanyak 1,6 juta ton pada tahun 2024, kata Ari. 

Dalam laporan bulanannya, untuk bulan Mei, United Tractors melaporkan penjualan bijih nikel sebanyak 786.810 wmt. Rinciannya, Januari 25.000 wmt (wmt), Februari 138.000 wmt, Maret 220.000 wmt, April 216.000 wmt, dan bulan lalu 188.000 wmt. 

Secara segmen, penjualan mencakup 365.000 berat saprolit dan 423.000 berat limonit. Pada periode yang sama tahun 2023, UNTR tidak mencatatkan penjualan bijih nikel karena diversifikasi perseroan ke sektor nikel telah selesai pada akhir tahun 2023. 

Seperti diketahui, bidang usaha pertambangan nikel UNTR meliputi PT Stargate Pacific Resources (SPR) dan Nickel Industries Limited (NIC). UNTR mengakuisisi NIC dengan 19,99% saham pada September 2023. 

Sedangkan UNTR mengakuisisi mayoritas saham SPR pada Desember 2023. SPR mengoperasikan tambang nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya, Frans Kesuma, presiden direktur UNTR, memperkirakan dalam laporan tahunannya bahwa harga nikel akan turun 10% lagi pada tahun 2024, karena produksi di Indonesia dan Filipina terus meningkat. 

“Namun, permintaan baterai kendaraan listrik akan meningkat pada tahun 2025 dan akan menjadi pendorong utama permintaan nikel di masa depan,” kata France.

UNTR memperkirakan permintaan nikel akan meningkat menjadi sekitar 3.390 kiloton pada tahun 2027. Sektor baterai akan menghasilkan pertumbuhan permintaan nikel yang kuat di masa depan, meskipun volumenya saat ini masih relatif kecil.

——————— 

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA